Lihat ke Halaman Asli

Diva Diviena

Mahasiswa

Wah, Sudah Ada Vaksin untuk Anak Usia 6-12 Tahun?

Diperbarui: 12 November 2021   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dua tahun belakangan ini dunia sedang diliputi dengan pandemi Covid-19  yang mengharuskan kita mengubah gaya hidup dengan menerapkan protokol 5M, yaitu Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas. 

Awalnya memang sangat terasa berat terutama bagi orang-orang yang tidak betah tinggal di rumah dan menyukai bersosialisasi serta riskan untuk jenis pekerjaan yang mengharuskan berada di luar rumah dan bertemu banyak orang. Namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut adalah keharusan karena banyaknya angka kematian yang disebabkan oleh Covid-19 dan sangat berdampak pada kurangnya lahan pemakaman, serta banyaknya pasien rumah sakit yang melebihi kapasitas.

Para tenaga ahli di bidang kesehatan tidak tinggal diam dengan mencari cara untuk meneliti agar terbentuk imunitas tubuh selain dengan asupan makanan sehat dan vitamin. Akhirnya, mereka menemukan vaksin guna menangkal virus Covid-19. Vaksin ini tidak bekerja seratus persen di dalam tubuh manusia. Namun, saat ini merupakan satu-satunya penemuan yang terbukti dapat menurunkan angka tingkat kematian akibat Covid-19.

Awalnya vaksin ini hanya dapat digunakan untuk orang dewasa saja dengan syarat-syarat tertentu yang berhubungan dengan catatan kesehatan setiap individu, tidak semua orang bisa disuntikkan vaksin terutama yang mempunyai kasus komorbid. Tetapi dengan penelitian yang semakin canggih, diciptakan berbagai jenis vaksin yang dapat ditolerir oleh individu penerima. Ada 2 macam vaksin yang disuntikkan, yaitu virus yang dilemahkan dan virus yang dimatikan.

Saat ini bahkan vaksin sudah dinyatakan aman untuk diberikan kepada ibu hamil dan menyusui tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya. 

Para peneliti juga menyebutkan bahwa ibu hamil yang terinfeksi virus akan lebih berisiko mengalami gejala COVID-19 yang parah dan perlu menjalani perawatan secara intensif di ICU. Vaksin yang boleh digunakan untuk ibu hamil dan menyusui di Indonesia berdasarkan surat keputusan Kementerian Kesehatan yang diterbitkan pada Agustus 2021 adalah vaksin Sinovac, Pfizer, dan Moderna.

Saat ini untuk usia sekolah, pemerintah masih memprioritaskan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12 tahun ke atas. Meski demikian, ke depan, anak dengan usia di bawah 12 tahun juga akan mendapatkan vaksinasi. 

Bahkan baru-baru ini diberitakan bahwa vaksin untuk anak usia 6-12 tahun (usia Sekolah Dasar) akan diujicobakan pada awal tahun 2022. Sehingga nantinya pertemuan tatap muka untuk anak sekolah akan dapat lebih intensif.

Meski usia anak dan remaja mengalami gejala ringan jika terpapar Covid-19, namun ada beberapa kasus anak dengan komorbid yang mengalami gejala berat. Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dr. Rodman Tarigan, Sp.A(K), M.Kes., pada acara Sharing Session "Vaksin pada Anak", Sabtu (11/9) lalu mengatakan, pemerintah telah memprioritaskan anak-anak, khususnya yang berusia 12 tahun ke atas untuk mulai divaksinasi.

"Mengapa di kelompok usia ini? Karena pada usia ini, rasa ingin tahu anak tinggi. Selain itu, anak usia ini lebih suka berkumpul dengan kelompok sebayanya dan banyak melakukan aktivitas di luar, sehingga risiko mereka bertemu orang lebih banyak, risiko terpaparnya semakin tinggi," papar Rodman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline