Lihat ke Halaman Asli

Kasih Ibu Sepanjang Masa

Diperbarui: 10 Januari 2024   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ribka Merupakan gadis kecil yang baru berusia 9 tahun. Ia sedang duduk di bangku kelas 3 SD di sekolah swasta ternama. Ribka bukan merupakan anak dari seorang yang masuk dalam katergori kaya ayahnya merupaka seorang teknik sipil lapangan sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga biasa. Ribka mempunyai 3 orang kakak yang memiliki perbedaan umur sangat jauh dengannya yaitu 17 tahun. Saat ini Ribka akan berangkat ke sekolahnya dengan menggunakan becak langganannya.

Ibu Ribka : “Ribkaaa…. cepat nakkk nanti terlambat ayooo becak mu sudah di depan nak”.

Ribka : “Iyaaaa mah, Ribka sudah siap. Ribka berangkat ya mah”.

Ibu Ribka :”iya nak hati - hati di jalan”.

Ribkapun menaiki becaknya, tak lama sekitar 20 menit ia akhirnya sampai di sekolah. Ribka langsung memasuki kelasnya itu dan duduk di bangkunya sambil menunggu bel masuk berbunyi.

Anita : “Ribka hari ini kamu bekal apa?”(tanya anita sambil memasuki ruang kelas).

Ribka : “Nit duduk di sebelahku yuk, hari ini aku bekal roti dan susu di buatkan kakaku”.

Anita menghampiri bangku Ribka karena ajakannya tadi lalu melanjutkan perbincangan hingga bel masuk kelas berbunyi. Ribka menjalani kegiatan kelasnya dengan bersemangat sehingga tak terasa olehnya jam sudah menunjukan waktunya istirahan di iringin dengan bunyi bel.

Ribka : “Asikk….., waktunya istirahat”.
Anita : “Ribka kita makan di kelas aja ya? kantin pasti sedang penuh sekarang.”
Ribka : “ boleh, ya udah ayo kita cuci tanggan dulu!”.

Ribka dan Anitapun menuju wastafel yang ada di depan Kelasnya untuk mencuci tanggan mereka. Namun sayangnya ketika kembali ke kelas Ribka baru menyadari susu yang kakanya bawa tidak ada padahal tadi pagi Ia baru menunjukanya kepada Anita.

Ribka : “Nita, kamu lihat susu ku tidak ya?, tadi aku manaruhnya disini.”
Anita : “ gak lihat sih, tapi aku tau tadi kamu taruh di ditu”.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline