Lihat ke Halaman Asli

Kota, Penguasa, dan Barack Obama

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berawal dari kekesalan...
Daripada jadi penyakit mendingan ditulis aja..

Ada seorang rekan yang menulis tentang perihal kedatangan sang Presiden Amerika Serikat. ; " Muslim dengan muslim yang lain adalah satu jiwa seperti satu anggota badan , apabila satu muslim yang dicubit maka angota badan yang lain akan merasakannya, jadi apabila saudara kita yang yang tersakiti muslim yang lain tidak merasakannya ,adalah orang tersebut diragukan kemuslimannya. "
Kalimat tersebut saya pertanyakan lagi, " Jika yang menyakiti Muslim itu adalah sesama Muslim, apakah masih terasa ? "

Pertanyaan saya itu karena saya merasakan hal yang cukup mengganggu di kota dimana saya tinggal...
Kota Cilegon.
Kota ini cuma 2 jam perjalanan ( plus macet ) dari Jakarta.
Jika anda berencana ke arah pelabuhan Merak atau ke Anyer pasti kota ini terlewati.
Silahkan anda google tentang sejarah kota Cilegon karena saya tidak akan menceritakan itu.

Kota Cilegon ini adalah kota Industri karena dikelilingi oleh industri-industri besar seperti PT. Krakatau Steel, de el el.
Sudah tentu banyak dana dan kepentingan berputar didaerah ini.
Dana yang mengalir sudah tentu membuat banyak orang ' ngiler ' dan menghalalkan berbagai cara untuk menguasainya.
Dari mulai menjadi menjadi preman jalanan sampai preman gedongan pun dihalalkan.
Inti nya cuma satu : " Kekuasaan adalah segalanya ! "

Sayangnya..
Peran Media cetak maupun elektronik di daerah Banten ini terasa condong memihak sang ' penguasa '.
Jangankan teguran, pengawasan kepada para ' penguasa - penguasa ' di daerah ini hampir nihil.
Mulai dari pemungutan biaya untuk pembangunan pelabuhan Kubangsari dari gaji PNS ( yang akhirnya dibatalkan ) sampai dengan kebijakan-kebijakan yang cenderung menguntungkan sang penguasa.

Sebagai contoh: Pemkot Cilegon mengadakan acara yang anehnya dimanfaatkan oleh satu pasangan kandidat calon walikota dan pasangannya untuk berkampanye.
Ah dana nya kan dana dari Pemkot yang notabene didapat dari pajak daerah.
Enak juga ya kampanye dimodalin oleh pemerintah daerah....

Dan sayangnya...
Elemen-elemen masyarakat pun terasa memihak karena mereka tutup mata akan kenyataan ini.
Partai politik hanya mementingkan kemenangan dan keuntungan dari lobi-lobi partai politik lain.
Badan yang seharusnya mengawasi kinerja pemerintah daerah pun tidak ada nyali nya di kota ini.
Media massa ?
Ya seperti yang saya tulis tadi... Mereka hanya menjadi corong sang penguasa..
Sudah banyak dana yang seharusnya menjadi jatah rakyat kecil dialihkan ke dalam kantung sang Penguasa.
Entah sampai kapan....

Kembali kepada perihal kedatangan Barack H Obama ( yang ternyata ditangguhkan ) .
Seperti pepatah, semut diujung laut terlihat, gajah didepan pelupuk mata tidak terlihat...
Untuk apa kita mengurusi musuh Islam yang ada jauh diseberang sana jika didekat kita saja masih ada saudara kita yang ditindas oleh sesama Muslim ?

Sekian tulisan uneq-uneq saya.
Peace ah

catatan : Kalo saya nulis secara detail, di PRITA kan ga ya ?
Maaf kalo ada kesalahan disana sini... Ngetiknya harus ngebut karena curi2 waktu kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline