Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan menyebabkan berbagai sektor ekonomi di dalam negeri seolah diterjang badai kencang. Tak terkecuali sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Anies Baswedan berkata bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) justru menjadi sektor paling rentan terdampak akibat COVID-19. Bahkan terlalu parahnya sampai sektor ini disebut ekonom tak bisa lagi menjadi penyangga perekonomian seperti saat kritis ekonomi dan keuangan 1998.
Kala itu pada saat krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1998, para pelaku UMKM masih dapat bertahan melawan krisis ekonomi pada saat itu bahkan bisa dikatakan menjadi 'penyelamat', namun kondisi pandemi saat ini sangat berbeda dengan jaman dahulu. Berbagai aturan social distancing membuat minimnya aktivitas masyarakat yang menyebabkan menipisnya daya beli terhadap beragam produk penjualan UMKM.
Di daerah penulis misalnya, Berbagai pedagang kaki lima di pinggir jalan mengaku pendapatannya turun sebanyak 40%. Heru Afandi, 47 Tahun, akrap disapa Pace, seorang pedagang makanan, menuturkan bahwa sejak pandemi COVID-19 merajalela di Indonesia pendapatannya menurun drastis. Warungnya yang bernama "Nasi Goreng Cak Ce" tampak sepi pengunjung. Jika sebelumnya ia bisa meraup Rp300.000 sampai Rp400 ribu setiap hari sekarang tidak pernah lebih dari Rp200.000. Tak patah arang, Pak Pace mencoba terus berinovasi dengan membuka layanan delivery untuk bisnis makanannya dengan radius maksimal 5km.
"Alhamdulillah masih cukup untuk kebutuhan sehari-hari, walaupun merasa agak sedih dan serba susah. Intinya yang penting bisa muter mas." Pungkasnya.
Masih banyak lagi pedagang lain yang bernasib seperti Pak Pace yang membutuhkan perhatian dari pemerintah. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah seperti mengucurkan bantuan dana sebesar Rp2.4 juta bagi pelaku UMKM di Indonesia melalui program Kementerian Koperasi dan UKM. Tentunya ini diharapkan dapat membantu UMKM agar dapat bertahan dan bangkit dan saya berharap agar pandemi segera berakhir dan kondisi ekonomi nasional semakin membaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H