Beberapa hal di dunia ini yang selalu membuat kita sambat (mengeluh): uang, cinta, kuliah dan Ferrari. Iya, Ferrari. Tim berjuluk Kuda Jingkrak yang memegang rekor sebagai tim dengan jumlah gelar juara dunia di F1 terbanyak ini sudah tak terhitung berapa kali mereka membuat penggemar setia mereka sambat.
"Ahh, Ferrari katrok!!," atau "PHP terooooosss!!!". Sampai-sampai sudah ada yang putus asa dan menyerahkan sisa musim F1 2019 ini kepada Tuhan. Selagi ber-sambat tentunya.
Sebelumnya, saya sebenarnya dulu adalah penggemar Ferrari. Sudah tentu, sebagai orang yang pertama kali menonton F1 tahun 2003, saya adalah penggemar Michael Schumacher bersama Ferrari yang dulu seperti tidak ada obatnya.
Sekarang? Untuk menang saja susahnya minta ampun. Menang sekali serasa juara dunia. Tidak menang? sambat, dong.
Sebenarnya, saya sendiri tidak masalah jika yang juara dunia bukanlah pembalap dari Ferrari. Namun, jujur saja dan mungkin kalian para pembaca juga mempunyai perasaan yang sama, cukup membosankan jika melihat Lewis Hamilton juara dunia lagi.
Lebih tepatnya menyebalkan, hehe. Oleh karena itu, saya sampai berdoa. Jangan sampai Hamilton juara dunia lagi tahun ini. Terserah siapapun itu, asal jangan Hamilton. Syukur-syukur dari Ferrari.
Kita lihat sejauh ini. Sampai GP Monako akhir pekan lalu, Lewis Hamilton sudah memimpin klasemen sementara dengan 137 poin. Unggul 17 poin dari rekan setimnya, Valtteri Bottas dan unggul jauh 55 poin dari Sebastian Vettel.
Ketika melihat klasemen, rasanya ingin berteriak sambat: "Iki meneh, iki meneeeeehhhh!!!!" . Pertengahan musim belum sampai, namun Vettel sudah tertinggal 55 poin dari Hamilton. Wajar jika banyak yang sudah putus asa.
Ada apa dengan Ferrari?
Ferrari being Ferrari. Pada tes pra-musim, seperti biasa mereka unjuk kekuatan, mobil terlihat kencang, catatan waktu impresif, desain mobil dipuji, stabil di semua tikungan dan semua tampak berjalan mulus.