Tes pramusim F1 2019 bagian pertama telah usai. Tes yang digelar pada 18-21 Februari lalu ini menyimpan segudang hal yang cukup menarik untuk dibahas. Tes ini sendiri merupakan agenda rutin F1 sebelum musim baru berjalan. Diadakan setiap pertengahan Februari dan dibagi menjadi dua kali tes, dengan empat hari pada setiap tesnya.
Tes ini sendiri juga dinamai tes musim dingin oleh sebagian orang karena memang diadakan saat musim dingin. Pada tes musim dingin ini, tim-tim selain menunjukan "senjata" andalan mereka untuk mengarungi musim baru, tes ini juga menjadi sarana persiapan untuk hadapi persaingan di F1 sepanjang semusim penuh.
Tim akan sibuk dengan program-program yang harus dilakukan di tes, seperti pengambilan data (aerodinamika, ban, bahan bakar, dll), uji coba settingan, simulasi balap, simulasi kualifikasi, dan masih banyak lagi.
Oke, mari kita bahas sedikit tentang tes pramusim F1 2019 bagian pertama kemarin. Diawali dari sesuatu yang selalu menjadi perhatian setiap tes pramusim diadakan: Ferrari dan Mercedes. Ferrari mempunyai reputasi sebagai tim yang selalu terlihat kuat dan meyakinkan pada tes pramusim.
Seolah-olah memberi harapan yang tinggi kepada tifosi -- sebutan fans Ferrari -- di dunia: This year, our year. Namun, pada akhirnya berujung pada slogan yang muncul di akhir musim: next year, our year.
Bagaimana dengan musim ini? Ya, Ferrari terlihat sangat kuat. Bagi yang mengikuti F1 sudah lama, pasti paham apabila ini sudah sangat biasa kalau Ferrari kuat di pramusim. Tapi, jujur saja dengan senjata mereka yang baru, SF90, mereka benar-benar terlihat kuat dan sangat meyakinkan.
Dalam dua hari pertama tes, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc sukses puncaki perolehan waktu. Walau pada dua hari terakhir mereka tak puncaki perolehan waktu, namun mereka tetaplah impresif.
Secara total, SF90 sudah melahap 598 putaran sepanjang empat hari tes. Bahkan, jika ditotal dengan tim Alfa Romeo dan Haas yang sama-sama gunakan mesin Ferrari, mereka sudah raup lebih dari 1000 lap. Menggambarkan bahwa reliabilitas Ferrari cukup bagus.
Belum lagi kedua pembalap mereka yang merasakan bahwa SF90 ini sangatlah nyaman dikendarai, tidak ada masalah sama sekali dan mereka melakoni semua program tes dengan mulus. Mobil mereka cukup stabil ketika melewati kerb sirkuit Catalunya, terutama di chicane terakhir. Bisa dibilang, mobil paling stabil.
Beralih ke tim petahana, Mercedes. Seperti biasa, Mercedes selalu tampil di tes pramusim dengan gambaran satu kata: biasa saja. Ya, mereka selalu menyembunyikan kekuatan mereka saat tes pramusim.
Alih-alih fokus ke perolehan waktu, mereka lebih fokus ke long run, raih putaran sebanyak mungkin, ambil data sebanyak mungkin dan mencoba perubahan settingan pada mobil.