Lihat ke Halaman Asli

Waktu

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia bagaikan sebuah bayangan yang melewatimu tanpa kau ketahui

Ia bagaikan pedang yang menikammu tanpa kau kehendaki

Ia bagaikan hembusan nafas yang kau lalui tanpa kau sadari

Waktu

Ibarat pesulap yang bisa membuatmu menjadi orang yang bersyukur

Bahkan ia bisa menjadikanmu seorang yang kufur

Hanya dengan waktu, siapapun bisa berubah- ubah

Tergantung kita yang menguasai teknik sang waktu

Hai, wahai engkau yang berada di ujung waktu

Tidak kah engkau sadar?

Tidak kah engkau berfikir?

Begitu banyak waktu yang kau habiskan

Begitu banyak waktu yang kau sia- siakan

Padahal kau sangat membutuhkan waktu sebagai penolongmu

Sungguh engkau yang telah meninggalkannya

Kelak “Ia” akan menikammu bagaikan pedang

Dan membuat kau tersungkur dalam penyesalanmu

Waktu, di penuhi dengan kesempatan

Dan seperti waktu, setiap kesempatan hanya datang satu kali

Ketika ia berlalu kau takkan menemukannya lagi

Karena waktu tak bisa terulang dan berputar dengan sama

Bahkan seorang yang sukses dengan seorang yang gagal disediakan waktu yang sama

Yang membedakan hanya bagaimana seorang bisa mengelola waktu sebaik mungkin

Ya, hanya dengan waktu kita bisa berubah seperti apa dan menjadi apa

Maka jadikan waktumu sebagai ladang untuk bercocok tanam

Ketika kau tanam biji kebaikan, niscaya akan tumbuh pohon kebaikan yang tidak menyia- nyiakan waktumu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline