Fenomena #Desperate di media sosial profesional seperti LinkedIn mungkin terlihat sebagai bentuk ketidakprofesionalan. Namun, fenomena ini mencerminkan dimensi baru profesionalitas di tengah tantangan global.
Pencari kerja muda yang menggunakan tagar ini berusaha mengekspresikan kesulitan mereka dalam memasuki dunia kerja. #Desperate mencerminkan ketidaksesuaian antara harapan individu dengan realitas pasar kerja saat ini.
Sumber daya manusia di Indonesia saat ini memang masih perlu beradaptasi dengan tantangan global yang semakin kompleks.
Banyak pencari kerja muda keluar dari institusi pendidikan dengan kualifikasi akademik tinggi, tetapi mereka sering kali belum memiliki keterampilan praktis yang sesuai dengan tuntutan industri modern.
Kesenjangan ini antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri menjadi salah satu penyebab utama tingginya tingkat pengangguran di kalangan generasi muda.
Di tengah persaingan ekonomi global, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang unggul semakin mendesak.
Globalisasi dan digitalisasi mengubah banyak aspek dunia kerja, menuntut tenaga kerja dengan keterampilan yang lebih tinggi, adaptif, dan memiliki kemampuan berpikir kritis serta kreatif.
Revolusi industri 4.0 semakin memperbesar tantangan, menuntut keterampilan baru seperti pemahaman teknologi, analisis data, dan kemampuan bekerja dalam tim lintas disiplin.
Autentisitas dalam Profesionalitas
Di era digital, profesionalitas tak lagi hanya tentang menjaga citra tanpa cacat, tetapi juga bagaimana kita menyikapi kerentanan dengan cara yang lebih otentik dan transparan.