Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana, Sebuah Diary Tempat Ide dan Pengalaman Tersimpan

Diperbarui: 8 Oktober 2024   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Menulis, Tempat Ide dan Pengalaman Tersimpan. (Sumber: Pixabay/Ghinzo)

Wah, selamat ulang tahun, Kompasiana! Semoga engkau selalu hadir sebagai pelabuhan bagi jiwa-jiwa yang haus akan cerita, platform yang setia memanjakan kami dengan artikel berkualitas, dan sebuah mercusuar yang terus menerangi dunia literasi untuk setiap kalangan. 

Teruslah berjaya di jagat kepenulisan, menjadi tumpuan inspirasi bagi setiap pena yang menari.

Izinkan aku berbagi kisah kasihku denganmu, ya!

Aku mengenalmu, Kompasiana, sejak November 2021. Kala itu, aku datang dengan niat sekadar menjadi pembaca; mengintip ide-ide dan kisah dari para penulis yang begitu piawai merangkai kata. 

Meski hidupku sendiri erat dengan tulisan---berperan sebagai ghost writer dan editor---anehnya belum tebersit niat untuk turut menyumbang tulisan. Aku lebih menikmati menjadi pembaca setia, menelusuri tiap paragraf yang membentuk dunia baru di hadapanku.

Lalu, pertengahan tahun 2024, ada satu momen yang mengubah segalanya. Di tengah sebuah grup WhatsApp kepenulisan, Bapak Agung Webe, guruku dalam dunia literasi, menggugah nurani kami untuk melatih kepekaan lewat tulisan. 

Beliau mendorong kami untuk mulai menulis artikel dan mengirimkannya ke Kompasiana. Beliau adalah salah satu penulis favoritku, seorang kompasioner bercentang biru yang selalu menghadirkan tulisan penuh makna tentang pengembangan diri dan spiritualitas.

Ah, Kompasiana, bagiku engkau ibarat sebuah diary. Bisa melepaskan ide dan opini yang terpendam, tanpa harus berbicara lantang di hadapan khalayak, seperti sebuah angan yang terkabulkan. 

Melalui tulisan, aku akhirnya mampu bersuara tentang perjalanan hidupku---baik sebagai pribadi maupun sebagai orang tua. Segala pelajaran tentang kehidupan, kutuangkan di sini dan ... itu sungguh menyenangkan!

Aku ingat betul saat akhirnya memberanikan diri menulis artikel pertama. Bukan main lama aku berpikir dan mencari topik yang tepat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline