Lihat ke Halaman Asli

Ditta Widya Utami

Pendidik dan Pembelajar

Wakanda Forever

Diperbarui: 7 Februari 2023   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Home theater Black Panther: Wakanda Forever (dokpri)

Akhir pekan lalu saya menonton film Wakanda Forever. Sajian haru dimulai sejak awal ketika Shuri (adik Black Panther) gagal menyelamatkan kakaknya yang sekarat. Duka menyelimuti Wakanda karena Sang Raja pergi untuk selama-lamanya. Warga Wakanda pun akhirnya melepas Raja T'Challa dengan penuh hormat.

Di dunia nyata, sang Black Panther memang benar-benar meninggal dunia. Sebagaimana diberitakan Kompas.com (30/08/20), Chadwick Boseman (pemeran Black Panther) meninggal karena kanker usus.

Di film ini, muncul suku baru yang sama-sama memiliki vibranium (sejenis logam fiktif dengan karakteristik luar biasa dan jadi rebutan). Warna kulitnya yang biru dan hidup di lautan mengingatkan saya tentang film Avatar. Hanya saja di film Black Panther adalah versi mungilnya (karena masih seukuran manusia).

Ratu Ramonda dihadapkan pada pilihan serius setelah bertemu Sang Raja Lautan, Namor. Shuri pun harus membuat keputusan sulit setelah sempat dibawa ke dunia bawah laut bersama Namor. Apa yang akan dipilih Shuri? Apa yang terjadi pada Sang Ratu? Kejutan apa yang menanti di akhir? Wakanda Forever yang dapat menjawabnya. 

Menurut saya, film berdurasi 2 jam 41 menit ini memiliki alur yang lambat. Namun, meski demikian, sajian aksi laga dalam film ini tetap menarik. Banyak hal yang bisa saya pelajari dari Shuri dan pemeran lainnya.

Wakanda adalah negeri dengan kecanggihan teknologi yang luar biasa. Namun tetap saja, sehebat apa pun teknologi yang dimiliki, tak akan mampu melawan takdir seseorang. Prajurit Wakanda juga prajurit-prajurit tangguh. Namun, setelah bertemu pasukan Namor, ternyata mereka jauh lebih hebat. Maka benarlah kiranya pepatah jangan pernah menganggap remeh orang lain. Kita tak akan pernah tahu kehebatan apa yang mereka sembunyikan.

Dari Wakanda Forever saya juga belajar bahwa kita selalu punya pilihan. Bagaimana hidup kita ke depan, kita selalu bisa "mengupayakan yang terbaik". Bukan hanya untuk diri, tapi untuk orang-orang yang kita cintai.

Selamat jalan, Raja T'Challa ... Wakanda Forever.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline