Lihat ke Halaman Asli

Dito PramudyaRamadani

Seorang mahasiswa biasa.

Implementasi Perovskite dalam Meningkatkan Efisiensi Panel Surya

Diperbarui: 14 Juni 2022   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dewasa ini masyarakat dunia sedang gencar mengimplementasikan energi bersih terbarukan. Salah satu energi bersih terbarukan yang relevan dengan kondisi pemukiman saat ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kelebihan PLTS dibandingkan bendungan, antara lain tidak memerlukan perawatan, dapat dipasang di mana pun, dsb. Pembangkit Listrik Tenaga Surya berbentuk solar panel yang berbahan material photovoltaic, yaitu material yang jika terpapar cahaya matahari akan mengalirkan elektron yang tereksitasi.

Namun material photovoltaic yang kerap digunakan adalah tembaga dan silikon (sebagai semikonduktor) mempunyai efisiensi konversi energi matahari-listrik yang relatif rendah yaitu sekitar 15% untuk penggunaan umum. Studi terbaru menunjukkan adanya material semikonduktor baru (perovskite) yang mempunyai efisiensi sebesar dua kali lipat dari silikon. Ahli mengungkapkan bahwa panel surya dengan lapisan perovskite dapat menyerap cahaya dengan panjang gelombang yang rentangnya sangat lebar. Terlebih lagi lapisan perovskite ini lebih fleksibel dari segi kecacatan daripada lapisan silikon. Jumlah perovskite sangat melimpah, sebagian besar massa mantel bumi adalah material perovskite (MgSiO3).

Mengingat matahari merupakan sumber energi gratis terbarukan, kita hendaknya pintar-pintar untuk memanfaatkannya. Dengan adanya material perovskite yang lebih efisien dari silikon, hendaknya kita dapat memanfaatkannya secara maksimal. Diharapkan implementasi material ini dapat berkontribusi dalam mengatasi krisis energi dunia dan peneliti di masa yang akan datang dapat terus mengembangkan sistem panel surya yang semakin efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline