Lihat ke Halaman Asli

Hakikat “Mendengar” untuk Hubungan yang Efektif

Diperbarui: 6 September 2016   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Bodecology.com

"Berusaha untuk mengerti sebelum dimengerti"

Satu kalimat penting dari prinsip dasar mengenai hubugan antar pribadi yang dikemukakan oleh Om Stephen R. Covey. Keterampilan dalam berkomunikasi sudah terlalu banyak diajarkan bahkan bervariasi pelatihannya. Namun dalam evaluasi internal diri sendiri untuk melakukan aktivitas “mendengar” yang baik dan efektif masih ‘mayoritas’ berupa hal tabu, hal yang lumrah sebagai keberkahan lahir yang tidak perlu dilatih lagi. 

Sumber: www.skineart.com

Namun sangat disayangkan, jika Anda belum menyadari akan pentingnya stok dalam “Rekening Bank Emosi” milik Anda sendiri. Rekening Bank Emosi yang berisi isi dari emosi positif dalam rekening kredibilitas Anda. 

Ketika Anda berkomunikasi dan menjalin hubungan relatif yang baik bahkan bersahabat dengan orang tertentu, Anda mempunyai saldo yang lebih dari cukup bahkan hampir ‘penuh’ dalam rekening bank emosi Anda. Anda mempunyai simpanan untuk investasi hubungan jangka panjang terhadap orang tersebut.

Jadi ketika suatu hari anda pernah mengecawakan dia, rekening bank Anda akan semakin berkurang namun masih mempunyai saldo yang cukup dalam hubungan sosial Anda. Sehingga Anda masih ‘dapat’ berhubungan efektif dengan orang tersebut.  Ketika Anda menyadari akan eksistensi rekening dan berkurangnya saldo di dalamnya, Anda akan bersikap proaktif dan segera melakukan suatu tindakan untuk menambah saldo itu kembali

Ketika Anda sudah bersikap ‘sadar’ dan paham akan rekening bank emosi Anda sehingga dapat mengambil sikap proaktif dalam keadaan tertentu, Anda akan menyadari betapa pentingnya investasi utama dalam saldo Anda adalah untuk selalu ‘mendengarkan’ orang lain. Tidak hanya mendengarkan, namun juga memahami dari sudut pandang, keinginan, bahkan paradigma orang lain. 

Anda mencurahkan waktu dan tenaga untuk dipengaruhi dalam hubungan Anda. Ketika Anda mudah dipengaruhi, Anda pun juga otomatis mudah untuk mempengaruhi orang lain. Anda bekerja dalam lingkaran pengaruh Anda.  

Masih banyaknya individu yang bekerja untuk mendengarkan masih dalam salah satu dari empat klasifikasi ‘respons’ ini, antara lain: Mengevaluasi, setuju atau tidak akan pandangan seseorang. Menyelidik, memberikan pertanyaan dari sudut pandang diri sendiri, autobiografi Anda sendiri. 

Menasihati, memberi jawaban/solusi akan permasalahan orang lain dari pengalaman diri sendiri. Mentafsir, mengambil kesimpulan dari sudut pandang diri sendiri. Empat klasifikasi tersebut yang hanya berpusat dari paradigma diri sendiri akan memiliki ‘feel’ yang tidak sehat. Anda seakan-akan memaksakan autobiografi anda kepada kehidupan orang lain.

Reaksi yang didapatkan cenderung akan tidak sehat pula. Orang lain akan bersikap protektif, bahkan defensif terhadap segala respon Anda. Hingga akhirnya tidak timbul kesepakatan sepamahaman antar kalian dan menghasilkan kesekapatan Win-Lose solution. 

Hanya orang yang merasa pendapatnya dominan akan komunikasi dan merasa menjadi pemenang pada akhirnya. Orang lain akan merasa ‘kalah’ dan merasa tidak mendapatkan apa-apa setelah berkomunikasi dengan Anda. Sungguh disayangkan jika komunikasi masih seperti itu dan rekening bank emosi anda akan mengalami permasalahan bahkan merosotnya saldo Anda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline