Banyak pesepak bola yang menolak kampanye LGBT salah satunya Mohamed Camara, pada pekan terakhir liga perancis federasi sepak bola Perancis menyerukan kampanye tahunan melawan diskriminasi. Pada pekan terakhir liga bergulir seluruhtim liga Perancis diwajibkan untuk menggunakan logo "Homofobia" yang dicoret sebagai bentuk kampanye melawan diskriminasi.
Mohamed Camara sebagai pemain muslim yang berasal dari Mali yang bermain untuk tim liga Perancis AS Monaco menolak untuk menggunakan jersey tim dengan menggunakan logo "Homofobia", Mohamed Camara menutup logo tersebut dengan menggunakan plester saat ia dan timnya bemain.
Atas tindakan yang dilakukan Mohamed Camara banyak dari warga perancis tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Camara. Salah satunya menteri kesetaraan Perancis Aurore Berge yang membuat komentar di media sosialnya "Homofobia bukanlah sebuah opini,itu sebuah kejahatan" tulisnya di X. Alhasil Mohamed Camara terancam terkena sanksi dari federasi sepak bola Perancis larangan bermain selama sepuluh pertandingan.
Namun apa yang dilakukan Camara menurut pemikiran politik islam, Kampanye LGBT dipandang sebagai ancaman terhadap keluarga dan institusi perkawinan, yang merupakan komponen penting dalam masyarakat Islam. Maqasid al-Syariah adalah tujuan tertinggi hukum Islam, yang mencakup perlindungan iman, kehidupan, akal, keluarga, dan harta benda. Camara hanya menjalankan dan mentaati perintah dan larangan dari agama Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H