Lihat ke Halaman Asli

Selly: Kartini Muda dari Ibukota

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1429603504544479916

Kesederhanaan adalah cahaya keindahan. Ya, begitulah Selly. Terlahir dari keluarga sederhana, ia bertekad kuat meraih beasiswa S2 ke luar negeri dan “menaklukkan dunia”.

Dara jelita kelahiran Jakarta, 8 Januari 1994 ini benar-benar luar biasa, sebab di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa, mengajar privat di beberapa tempat di Jakarta Utara dan Timur, ia juga melakukan persiapan mengikuti seleksi sebagai mahasiswa berprestasi (mawapres) nasional.

Perempuan bernama lengkap Selly Anastassia Amellia Kharisdan penyuka warna biru ini tak pernah bermimpi, bahwa ia dipercaya mewakili Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam ajang mawapres nasional.

Seperti halnya Kartini, Selly pun sejak kecil bercita-cita ingin menjadi dokter. Namun ketiadaan biaya membuat penyuka film Laskar Pelangi ini memilih berkutat dengan angka. Ya, berkuliah di jurusan Matematika.

Mengapa memilih Matematika? Dikatakan oleh buah hati dari pasangan Mursali A Muzmy Kharis, S.H dan Rodiyah, dirinya memilih matematika karena terinspirasi oleh gurunya yang mengajarkan nilai-nilai keikhlasan kepada murid-muridnya. Salah seorang sumber inspirasi Selly untuk menjadi guru matematika adalah pak Panjaitan (pak PJ).

Selain itu, penyuka udang dan Cappucino ini mengaku bahwa ia menyukai matematika sejak SD. Matematika membuatnya berpikir logis dan kritis, bukan sekadar menghafalkan rumus.

Ke depannya, matematika menjadi dasar bagi beragam ilmu, seperti: Fisika, Kimia, Biologi, dsb. Tenaga ahli matematika selalu diperlukan, baik sebagai pendidik, maupun sebagai ilmuwan.

"Cinta-kasih adalah ketika kamu dapat memberikan segalanya tanpa diminta,

tanpa mengharapkannya kembali, tanpa syarat."

(Selly Anastassia Amellia Kharis)

Masa Lalu Berbingkai Bahagia

Selly kecil merasa bahagia. Perempuan pengagum ”Bidadari-Bidadari Surga” karya Tere Liye ini begitu menikmati masa lalunya sebagai proses yang membuat kehidupannya penuh warna. Saat itu, ayahnya terpaksa keluar dari pekerjaannya demi mengurus anak-anaknya yang masih kecil.

Hal itu membuat perekonomian keluarga guncang. Pemasukan keluarga hanya bergantung pada kamar kontrakan yang dimiliki ibu dari peninggalan orang tuanya. Uang sewa tiap bulan yang diterima itupun belum mencukupi kebutuhan sehari-hari. Solusinya, ibu menjajakan kue dan es teh (es mambo) setiap hari.

Tidaklah mengherankan jika sedari TK, gadis yang mengidolakan Sir Isaac Newton ini sudah terbiasa melihat bak-bak dipenuhi air teh. Sebagai anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya, Selly kecil seringkali membantu. Namanya juga masih kecil. Es mambo yang dibuatnya kurang rapi dan isinya tidak sama. Ada yang penuh. Ada yang setengah penuh. Hal itu membuat sang Ibu mengambil alih dan menyuruh Selly”berfokus” untuk belajar dan bermain saja.

Saat SD, Ibu beralih profesi menjadi tukang kue. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi yang mensuplai es mambo. Setiap tengah malam, ibu bangun untuk membuat kue. Itupun kalau ada pesanan. Karena saat itu belum tahu bagaimana cara membuat kue, Selly hanya membantu mencuci piring. Setelah kelas 3 SD, Selly ikut membantu berjualan.

Selain kue, dara jelita ini juga berjualan kertas file. Kertas file yang dibeli Selly dari agen dijualnya kembali. Laba dipergunakannya membelikan mie ayam untuk ibu dan adik di rumah.

Waktu terus berjalan. Selly berhasil memasuki SMP Negeri 45 Jakarta yang dikenal ”sekolahnya anak orang kaya”. Namun bukan itu yang membuatnya memilih menimba ilmu di SMPN 45 Jakarta. SMPN 45 Jakarta adalah sekolah unggulan yang berlokasi tak jauh dari kediamannya. Teringat nasihat sang Ayah, Selly tetap berperilaku sederhana.

Saat SMA, perempuan penyuka musik "Fix You" ini seolah menemukan ”keluarga” dan berbagai pengalaman yang baru dan seru.

Diakuinya, selaku ketua OSIS, ia sempat kewalahan saat memimpin 27 teman-teman yang berpikiran sangat kritis dan luar biasa. Hal itu memberikan kenangan tersendiri bagi Selly.

Pernah suatu saat, sebagai koordinator lapangan HUT SMAN 33 Jakarta, Selly mengumpulkan uang lebih dari 60 juta dalam waktu 3 bulan.

Ceritanya, saat itu SMAN 33 merayakan ulang tahun yang ke-33. Seperti kebiasaan sebelumnya, ia ditarget dapat menghadirkan bintang tamu minimal sekelas J-Rock. Terlebih lagi HUT Pensi ini sama dengan nama sekolah, SMAN 33. Disinilah tampak jiwa kepemimpinan Selly. Ia berhasil menggerakkan dan memotivasi ”tim sukses” binaannya untuk menggalang dana.

“I am in competition with no one. I run my own race. I have no desire to play the game of being better than anyone, in any way, shape, or form. I just aim to improve, to be better than I was before.  That’s me and I’m free.”

(Selly Anastassia Amellia Kharis)

Rahasia Menjadi Bintang

Dinamika kehidupan ibukota menempa pribadi Selly menjadi begitu dewasa. Betapa tidak? Memasuki semester pertama, gadis yang tinggal di JL. Warung Pojok RT.06 RW.05 No. 200, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat ini harus pintar-pintar mengatur waktunya untuk kuliah, mengajar, bersosialisasi, dan berorganisasi. Selly mengajar hampir setiap hari termasuk Sabtu dan Ahad. Hanya hari Kamis ia bisa bernapas lega.

Apalagi tempat mengajarnya juga tidak dekat. Kehidupan dirasakannya semakin berat. Gajinya hampir habis untuk berbagai keperluan, termasuk biaya kuliah. Namun, ia jalani dengan tabah. Meskipun memang tidak mudah.

142960360829327694

Roda kehidupan pun berputar. Singkat cerita, Dewi Fortuna memihak Selly. Ia berhasil mendapatkan beasiswa BIDIKMISI. Jam mengajarnya pun dikurangi. Selly kini lebih leluasa mengembangkan diri di organisasi dan beragam aktivitas sosial lainnya.

Berkat kegigihan, ketekunan, keuletan, kecerdasan, ditunjang dengan jejaring yang kuat, doa kedua orangtua, serta rida Allah SWT, Selly berhasil meraih berbagai juara, seperti:

1.80 Besar, X-Cell Brain Competition, tingkat Nasional, tahun 2008.

2.Juara 1, Manufacture and Application Science Competition, tingkat Nasional, tahun 2008.

3.Juara 3, Brain Competition SMAN 33 Jakarta, tingkat provinsi (DKI Jakarta dan Tangerang), tahun 2008.

4.Juara 1, Brain Competition SMAN 33 Jakarta, se-Jabodetabek, tahun 2009.

5.Juara Harapan 2, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan SMAN 78 Jakarta, tingkat Provinsi, DKI Jakarta, tahun 2009.

6.Juara 2, Pendidikan Remaja Sebaya SMAN 94 Jakarta, tingkat Provinsi, DKI Jakarta dan Tangerang, tahun 2010.

7.Juara 2, Green Act Pertamina, tingkat Nasional, tahun 2010.

8.Juara 1, Kompetisi Majalah Dinding SMAN 33 Jakarta, Jabodetabek, tahun 2010.

9.8 Besar, Water Management Debating, Universitas Trisakti, Jabodetabek, tahun 2011.

10.Juara 2, Kompetisi Esai ‘Kekerasan, Perdamaian dan Ke-Indonesiaan’ Koalisi Keadilan dan Pengungkapan Kebenaran, tingkat Nasional, tahun 2012-2013.

11.Grant Programme, Program Mahasiswa Wirausaha, Universitas Negeri Jakarta, tingkat Universitas, tahun 2013.

12.Juara 2, Semarak Indonesia Universitas Negeri Jakarta, tingkat Nasional, tahun 2013

13.Semi finalis, Engineering Physics Week 2014, Paper Competition, Institut Teknologi Sepuluh November Nasional, tahun 2014.

14.Juara 3, Video Competition ‘Sayembara Bidikmisi Award’ Forum Bidik Misi Universitas Negeri Jakarta, tingkat Universitas, tahun 2014.

15.Finalis, Call for Paper ‘MIPA Untuk Negeri’ Universitas Indonesia, tingkat Nasional, tahun 2014.

16.Semi Finalis, Poet Competition “Poetry Prairie”, tingkat Nasional, tahun 2014.

17.Finalis, Paper Competition: A Scientist Breakthrough Sustainable Environment Universitas Gadjah Mada, tingkat Nasional, tahun 2014.

Dari berbagai pencapaian di atas, salah satu yang berkesan adalah saat meraih Juara II Lomba Penulisan Esai Koalisi Kekerasan dan Pengungkap Kebenaran tingkat Nasional. Berkesan karena lomba itu adalah lomba tingkat nasional pertama yang diikutinya. Bukan hanya karena mendapatkan hadiah notebook, melainkan dari sinilah, Selly banyak belajar tentang filsafat, politik, sosial dari kompetitor lainnya.

Prestasi lain yang takkan dilupakan adalah saat ia terpilih dan dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi UNJ melalui proses seleksi yang sangat ketat. Dengan rendah hati, putri sulung bergolongan darah AB ini mengaku kalau tidak pernah membayangkan bakal meraih gelar itu. Ia hanya berusaha untuk selalu melakukan yang terbaik.

142960372239917529

"Hidup adalah seberapa banyak kamu bermanfaat untuk orang lain."

(Selly Anastassia Amellia Kharis)

Sang Pemimpin

Jiwa kepemimpinan yang pantas diteladani dari Selly membuatnya pantas dijuluki sebagai sang Kartini Muda dari Ibukota. Ia memiliki strategi jitu di dalam kepemimpinan dan organisasi.

Selly selalu memberikan solusi win-win kepada berbagai pihak sehingga tidak ada yang dirugikan. Ia juga meyakini bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, dirinya harus membuat orang-orang juga menjadi pemimpin setidaknya untuk dirinya sendiri. Sehingga ia banyak memberikan kesempatan kepada para pengurus atau anggota lain untuk berani mengemukakan ide/argumentasi mereka, terutama jika ada pendapat yang bertentangan. Keberhasilan Selly sebagai pemimpin adalah ketika orang-orang yang dipimpinnya, semuanya berhasil menjadi pemimpin.

1429603771221277436

Selain itu, Selly juga memiliki teknik advokasi dan lobi yang efektif. Ia menerapkan solusi yang menguntungkan semua pihak sehingga tidak timbul konflik/pertentangan. Dengan demikian, program  dapat berjalan dengan baik karena semua pihak telah setuju.

Tak hanya unggul dalam hal organisasi, Selly juga lihai dalam memanajemen waktu. Ya, Selly memiliki resep rahasia, yaitu: berusaha untuk tidak menunda-nunda pekerjaan, membuat daftar tentang apa yang harus dilakukan sesuai prioritas. Kemudian untuk harmonisasi antara studi dan keluarga, Selly mengakui kalau kuncinya adalah perhatian dan pengertian.

“Saya bersyukur bahwa keluarga saya adalah keluarga yang pengertian, mereka mengerti akan terbatasnya waktu saya sehingga hanya Sabtu dan Minggu saya dapat bertemu mereka. Namun, jika sudah berada di keluarga maka berbagai urusan di luar, saya tinggalkan sehingga perhatian hanya untuk keluarga.” ujar Selly.

"Gagal? Coba lagi! Gagal dengan lebih baik."

(Selly Anastassia Amellia Kharis)

1429603805877578949

Pesan untuk Generasi Muda

Kepada generasi muda, Selly berpesan untuk selalu berusaha dan berdoa. Jangan pernah menyerah hanya karena gagal.

Kegagalan adalah teman setia dalam proses pencapaian. Jadikan ketakutan sebagai sumber kekuatan untuk mencapai kesuksesan. Jangan pernah menyerah sebelum memulai sesuatu. Teruslah berusaha.

Kegagalan itu hanyalah suatu kondisi dimana manusia terbentur oleh kekurangannya dan dihadapkan pada dua pilihan, yakni: berhenti atau mencoba lagi.

Hambatan terbesar di dalam meraih kesuksesan adalah kemalasan dan suka menunda pekerjaan.

Sukses adalah saat keberhasilanmu juga menjadi kesuksesan bagi orang lain.

Visi – Misi di Masa Depan

Ditanya tentang visi dan misinya di masa mendatang, dara yang memfavoritkan pantai sebagai destinasi wisata ini mengakui; dapat kuliah S2 di luar negeri dengan beasiswa adalah visi terbesarnya.

Sedangkan misinya adalah mengikuti berbagai seminar tentang beasiswa luar negeri, meningkatkan kualitas berbahasa Inggris, bertanya kepada teman dan sahabat yang sudah berhasil mendapatkan beasiswa, bagaimana proses mengajukan beasiswa itu.

Strategi Memajukan Bangsa

Terkait dengan kemajuan bangsa Indonesia, gadis yang memiliki hobi menulis dan membaca ini memiliki strategi efektif di dalam memajukan bangsa Indonesia.

Caranya; dengan membangun kepercayaan diri bangsa. Bangsa ini adalah bangsa yang besar namun bangsa ini seringkali lupa akan hal tersebut. Besar yang dimaksud ini addalah besar dalam segi sumber daya manusianya, bukan sumber daya alamnya. Kini kita sudah tidak lagi bicara mengenai berapa banyaknya tambang, seberapa luas lahan pertanian, atau sumber daya alam lainnya. Hal tersebut memang penting namun ada hal yang lebih penting untuk diperhatikan yaitu sumber daya manusia. Jika setiap manusia di Indonesia mau dan berusaha untuk mengembangkan dirinya semaksimal mungkin maka Insya Allah Indonesia akan menjadi bangsa yang besar. (Dito Anurogo)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline