Lihat ke Halaman Asli

Runtuhnya Satu Pilar Sistem Pendidikan Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika sistem pendidikan telah terintervensi ketidakjujuran, kiamatlah sudah. Ketika sistem pendidikan masih memelihara ide, niat, dan praktik ketidakjujuran, hancurlah sudah. Jika pilar kejujuran telah runtuh, tidak ada – lagi – harapan logis atas masa depan yang lebih baik. Sistem pendidikan yang akan memproduksi manusia-manusia unggulan telah runtuh salah satu pilarnya. Sehingga pilar kebenaran objektif, militansi komunikatif, dan keuletan yang cerdas – yang menopang payung keteladanan pada skala sistem – sudah pincang adanya.

Setiap segala sesuatu yang diawali ketidakjujuran, akan mendatangkan segala sesuatu yang tidak optimal. Praktik-praktik pelacuran akademis dengan ketidakjujuran sebagai sifat khasnya, harus enyah dari sistem pendidikan Indonesia. Bukan hanya di level individu masing-masing, kita pun harus berani menjujurkan kerangka pendidikan, materi pendidikan, praktik-praktik evaluasi, dan lain sebagainya pada sekala sistem utuh.

Ketidakjujuran, akan mengakibatkan praktik kebohongan dan kejahilan yang lain mudah dilakukan. Pada akhirnya, menjadi sebuah kebiasaan buruk yang terus menyelimuti segenap aktivitas dan entitas sistem pendidikan Indonesia. Jadi jangan heran, ijazah akan mudah dipalsukan, gelar akan mudah diperjualbelikan, data dan informasi akan mudah untuk diputarbalikan, proses evaluasi borang akreditasi akan mudah dimanipulasi dan digadaikan, praktik contek-mencontek di kalangan siswa dan mahasiswa akan mudah dilakukan, ujian menjadi ajang yang bersifat ekonomis lewat jalur pembocoran jawaban, hasil riset akan mudah untuk diplagiat, dan masih banyak lainnya. Sehingga, sangat jelas pada akhirnya, bahwa manusia-manusia yang dilahirkan dari – kandungan – sistem pendidikan yang pilar kejujurannya runtuh, akan menjadi manusia-manusia pembual, bar-bar, dan – maaf – berhati busuk. Kecuali individu-individu yang sangat ulet untuk merubah dirinya - secara ikhlas – kembali ke arah jalan lurus yang seharusnya.

Maka, guru-guru yang tidak jujur, enyahlah. Dosen-dosen yang tidak jujur, enyahlah. Siswa-siswi yang tidak jujur, enyahlah. Mahasiswa-mahasiswi yang tidak jujur, enyahlah. Para plagiator ulung, enyahlah. Praktik-praktik ketidakjujuran, enyahlah. Mari, kembalikan dan tegakkan kembali pilar kejujuran di sistem pendidikan Indonesia. Kembalikan sistem pendidikan Indonesia ke khitah kebenarannya... [dnu]

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline