Lihat ke Halaman Asli

Transparansi Pertambangan di Bumi Pertiwi

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kehidupan kita sehari-hari tak akan terlepas dari bahan-bahan hasil galian tambang, mulai dari hal yang sederhana seperti minyak tanah, BBM, gas, sampai dengan batu bara, nikel, tembaga, dan lain-lain. Bumi pertiwi kita, Indonesia, memiliki keanekaragaman bahan tambang yang terkandung didalamnya. Sudah seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia mulai untuk memahami apa saja bahan-bahan tambang yang terkandung di bumi pertiwi dan bagaimana pengolahannya sampai menjadi barang jadi yang kita gunakan sehari-hari. Selama ini, pengolahan dan pengelolaan industri pertambangan di Indonesia mayoritas dikuasai oleh perusahaan asing, mengapa demikian? Teknologi menjadi alasannya, negeri ini dinilai belum cukup mumpuni untuk melakukan pengolahan secara mandiri, sehingga pemerintah bekerja sama dengan perusahaan asing untuk melakukan pengolahan dan pengelolaan bahan tambang tersebut. Sistem bagi hasil yang digunakan selama ini bisa dibilang merugikan pemerintah Indonesia, boleh dikatakan kita hanya “kecipratan untung” saja atas operasi pertambangan di Indonesia karena prosentase mayoritas laba perusahaan akan jatuh ke tangan asing sebagai pengelola. Beberapa tahun silam juga kita sering mendengar kabar tentang kerusakan lingkungan yang terjadi di daerah sekitar tambang. Penduduk asli sekitar merasa dirugikan oleh perusahaan tambang karena lingkungan tempat tinggal mereka menjadi rusak akibat eksploitasi perusahaan. Penduduk sekitar juga menderita berbagai penyakit berat akibat dari limbah hasil produksi tambang tidak diolah secara benar dan dibuang begitu saja ke aliran sungai sekitar. Sudah seharusnya kita sebagai pemuda-pemudi Indonesia yang akan menjadi calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang lebih peka dan kritis terhadap isu-isu yang terjadi seperti itu. Kita dituntut untuk mencari informasi dari sumber yang terpercaya mengenai kabar-kabar tersebut. Saya tertarik untuk mengikuti program ini karena kegiatan pertambangan adalah industri yang saya minati sejak saya masih duduk di bangku SMA. Saya juga tertarik untuk menelusuri seluk-beluk perusahaan pertambangan yang ada di Indonesia. Walaupun ranah pendidikan saya adalah ranah sosial, namun bagi saya tak ada salahnya pelajar dari ranah sosial juga bisa terjun ke industri ini. Salah satu keinginan saya setelah lulus nanti adalah bekerja di perusahaan pertambangan multinasional, walaupun tidak bisa untuk terjun langsung ke lapangan.  Perusahaan pertambangan dalam memulai aktivitasnya, seperti mengeksplorasi dan mengeksploitasi merupakan kegiatan yang menarik untuk diamati. Kita ingin mengamati bagaimana perusahaan menetapkan lokasi-lokasi yang dianggap potensial yang mengandung bahan tambang didalamnya (Eksplorasi). Selanjutnya, perusahaan mengeruk lokasi tersebut untuk mengambil bahan tambang yang terkandung didalamnya (Eksploitasi). Tak lupa, perusahaan juga harus menutupi/mereboisasi lokasi tambang yang telah mereka eksploitasi tersebut agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Kegiatan SUSTAINABLE MINING BOOTCAMP IV ini juga merupakan program publikasi bahwa dalam menjalani aktivitas pertambangan ini, perusahaan PT. NEWMONT NUSA TENGGARA adalah perusahaan pertambangan yang ramah lingkungan. Artinya, perusahaan melakukan transparansi informasi kepada publik bahwa operasi penambangan mereka adalah operasi yang bertanggung jawab dan selalu mempertimbangkan bahwa keseimbangan lingkungan adalah hal mutlak yang harus dilakukan karena akan menyangkut dengan sustainability perusahaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline