Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Jumlah Sektor Ekonomi Di Pulau Jawa Terhadap Pemusatan Penduduk Di Pulau Jawa

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Penduduk merupakan modal penting bagi suatu bangsa. Jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 237.641.326 jiwa, jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun 2000 sebesar 206.264.595 jiwa yang berarti mengalami kenaikan sebesar 31.376.731 jiwa dalam kurun waktu sepuluh tahun. Dengan naiknya jumlah penduduk, tidak memengaruhi laju pertumbuhan penduduk yang mengalami penurunan, yaitu dari angka 2,31 pada tahun 2000 ke angka 1,49 pada tahun 2010. Dari 237.641.326 jiwa penduduk Indonesia, 57,48% penduduk terpusat di Pulau Jawa, yaitu sebesar 136.610.590 jiwa. Jika dilihat dari luas wilayahnya, luas Pulau Jawa hanya sebesar 7% dari luas wilayah Indonesia. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di pulau-pulau lain yang luas wilayahnya lebih besar dari Pulau Jawa, seperti Pulau Kalimantan yang memiliki luas wilayah 28,48% dengan jumlah penduduk sebesar 11.331.558 jiwa, serta Pulau Maluku dan Papua yang memiliki luas wilayah sekitar 24% dengan jumlah penduduk sebesar 6.165.396 jiwa, maka dapat dikatakan bahwa persebaran penduduk terpusat di Pulau Jawa dengan kepadatan penduduk yang tinggi, yaitu sebesar 992 jiwa/km2.

Pemusatan penduduk di Pulau Jawa ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah terpusatnya pembangunan sektor ekonomi di Pulau Jawa. Pengelompokkan sektor ekonomi berdasarkan kegiatan ekonominya dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier. Sektor ekonomi primer terdiri atas sektor pertanian dan sektor pertambangan, sektor ekonomi sekunder terdiri atas sektor industri, sektor listrik, gas, air berih, dan sektor konstruksi, sedangkan sektor ekonomi tersier terdiri atas sektor perdagangan, sektor pengangkutan, sektor keuangan, dan sektor jasa-jasa. Dari ketiga kelas sektor ekonomi tersebut, secara spasial sektor ekonomi primer didominasi oleh luar  Jawa yaitu sebesar 73,8%, sementara sektor ekonomi sekunder dan sektor ekonomi tersier lebih didominasi oleh Pulau Jawa yaitu sebesar 66,08% dan 66,11%. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, sektor ekonomi yang ada di Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa dengan total sektor ekonomi primer, sekunder, dan tersier sebesar 26,20%, 66,08%, dan 66,11%.

Jika sektor ekonomi diibaratkan sebagai gula dan penduduk Indonesia diibaratkan sebagai semut, maka sifat alami semut adalah selalu menuju tempat dimana adanya gula atau sesuatu yang manis. Dalam hal ini, gula yang ditaburkan hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, sehingga penduduk pun terkonsentrasi di Pulau Jawa. Besarnya angka sektor ekonomi di Pulau Jawa ini menyebabkan penduduk dari segala penjuru Indonesia melakukan urbanisasi menuju Pulau Jawa. Urbanisasi tersebut dilakukan karena timbulnya tuntutan pada diri tiap individu dan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan hidup layak sebagai manusia, dimana harapan akan kehidupan yang lebih baik muncul seiring dengan besarnya angka jumlah sektor ekonomi di Pulau Jawa. Sayangnya, dengan dominasi sektor ekonomi primer yang berupa sektor pertanian dan sektor pertambangan di luar Pulau Jawa, membuat mayoritas penduduk di wilayah tersebut hanya memiliki kemampuan pada dua sektor tersebut, sementara Pulau Jawa didominasi oleh sektor ekonomi sekunder yang berupa sektor industri, sektor listrik, gas, air berih, dan sektor konstruksi dan sektor ekonomi tersier yang berupa sektor perdagangan, sektor pengangkutan, sektor keuangan, dan sektor jasa-jasa. Hal ini menyebabkan, mayoritas penduduk yang berasal dari luar Pulau Jawa tidak terserap tenaga kerjanya karena tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh sektor ekonomi sekunder dan sektor ekonomi tersier, sehingga Pulau Jawa memiliki tingkat pengangguran tertinggi yaitu sebesar 10,39%, disusul oleh Pulau Sulawesi dan Pulau Sumatera masing-masing sebesar 9,94% dan 9,62%.

Beberapa hal harus dilakukan dalam rangka mencegah terus meningkatnya pertambahan penduduk di Pulau Jawa. Hal yang pertama adalah pemerataan sektor ekonomi di seluruh Indonesia, khususnya di luar Jawa. Hal yang harus digarisbawahi adalah, bukan sektor ekonomi yang telah ada di Pulau Jawa yang ditarik dan disebar merata ke luar Jawa, akan tetapi sektor-sektor ekonomi baru lah yang harus dibangun. Pembangunan sektor-sektor ekonomi baru ini harus disesuaikan dengan karakteristik wilayah  dan penduduk setempat, dengan penyesuaian karakteristik tersebut diharapkan sektor-sektor ekonomi baru tersebut dapat bertahan dan memberikan peluang lapangan pekerjaan  baru bagi penduduk setempat. Hal yang kedua adalah pencerdasan dan pemberian bekal keterampilan bagi penduduk luar Jawa sesuai dengan bidang sektor ekonomi baru yang akan dibangun di wilayah tersebut. Hal tersebut dimaksudkan karena pulau-pulau luar Jawa mempunyai sumber daya alam dan kekayaan (ekonomi) yang melimpah, sehingga jika pembangunan sektor-sektor ekonomi baru terealisasi akan ditunjang dengan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu mengelola sektor-sektor ekonomi baru tesebut. Jika ketiga hal tersebut; sumber daya alam, sektor ekonomi, dan sumber daya manusia saling melengkapi dan mendukung satu sama lain, maka akan tercipta suatu kondisi yang berkelanjutan.

Dengan dibangunnya sektor-sektor ekonomi baru di luar Jawa dengan merata akan menghasilkan lapangan-lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja lokal yang ada sehingga tidak akan ada lagi penduduk lokal yang melakukan urbanisasi menuju Pulau Jawa untuk mencari lapangan pekerjaan. Selain itu, pencerdasan dan pemberian bekal keterampilan bagi penduduk setempat sesuai bidang sektor ekonomi yang akan dibangun di wilayah tersebut akan menghasilkan individu-individu yang kompeten untuk bekerja mengelola sektor-sektor ekonomi di wilayah tersebut, hal ini akan berbeda jika penduduk-penduduk tersebut diberi pencerdasan dan pembekalan keterampilan yang tidak sesuai dengan bidang sektor ekonomi yang dibangun, yang menyebabkan  individu-individu tersebut melakukan perpindahan menuju tempat dengan sektor-sektor ekonomi yang membutuhkan keterampilannya sehingga keterampilannya dapat terserap. Oleh karena itu, pembangunan dan pemerataan sektor ekonomi baru di luar Jawa, serta pencerdasan dan pemberian keterampilan bagi penduduk luar Jawa sesuai bidang sektor ekonomi baru yang akan dibangun dibutuhkan dalam rangka mencegah pemusatan penduduk di Pulau Jawa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline