Apa yang ada di benak pemuda Soekarno dan Hatta ketika peristiwa proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945 ? Apa di benak Cut Nyak Dien ketika berperang melawan Belanda di akhir abad 18 ? Apa juga yang ada di benak pemuda-pemuda di Surabaya, Bung Tomo ketika penyerbuan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 ?
Di benak mereka mungkin hanya satu : Perubahan.
Yang mereka ingini adalah perubahan dari kondisi yang dijajah dan menyengsarakan rakyat itu. Indonesia yang sangat kaya raya tidak punya daya hanya karena penjajah bertindak semena-mena atas rakyat Indonesia. Para pahlawan itu ingini kedamaian dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Keinginan untuk mengubah nasib itu yang menjadi penguat bagi mereka untuk berjuang. Meski, bila dibandingkan dengan lawan, modal dan persentaan mereka tak sebanding. Tapi tekad kuat untuk merdeka dan mempertahankan kemerdekaan itu menjadi energi yang tidak tertandingi.
Setelah sekian lama merdeka, Indoensia juga alami banyak hal. Hal yang paling mendesak sekarang adalah soal kesejahteraan . Kesejahteraan erat kaitannya dengan kemiskinan. Makin banyak rakyat miskin bisa dipastikan akan banyak juga kriminalitas dan tindak kejahatan lain misalnya radikalisme dan terorisme. Kita tahu, kesenjangan rakyat miskin dan kaya juga masih tinggi di Indonesia. Ini adalah tantangan tersendiri bagi generasi Indonesia di era kekinian.
Lalu bagaimana generasi jaman now mensikapinya ? Ini yang harus dibuktikan dengan baik oleh generasi sekarang.
Kalau kita menilik perjuangan yang digagas oleh para pahlawan seperti yang sudah diceritakan di atas, maka benang merahnya adalah bagaimana generasi jaman now melakukan perubahan terhadap kondisi yang terjadi sekarang.
Kemiskinan, ketidak berdayaan, keadilan yang masih jauh panggang dari api harus segera dituntaskan. Banyak caranya. Mulai dari hal-hal kecil semisal memberdayakan lingkungan dalam bidang ekonomi. Melalui UKM-UKM yang dibentuk, mensinergikan beberapa pihak agar bisa membantu masyarakat miskin. Bisa juga melalui ketrampilan-ketrampilan teknis dan mengajari masyarakat agar bisa menolong dirinya sendiri.
Semuanya butuh waktuuntuk meraih kesuksesan. Atau paling tidak butuh waktu untuk meraih perubahan yang dibutuhkan masyarakat. Jika kondisi berubah ; dimana kemiskinan menjauh dan kesejahteraan mendekat, maka bisa dipastikan bahwa hal-hal negatif semisal kriminalitas dan radikalisme juga menjauh. Karena masyarakat terlalu sibuk dengan apa yang dicapainya sehingga tak punya banyak waktu untuk radikal dan berbuat jahat.
Dengan kondisi seperti itu, maka para pihak, tokoh dan pemuda yang berusaha keras untuk dapat mengubah kondisi masyarakat itu juga layak untuk disebut Pahlawan. Karena sudah berhasil membuat hal yang lebih baik dan lebih menyenangkan bagi masyarakat. Mereka itu layak kita sebut sebagai pahlawan jaman now.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H