Tembalang, Semarang (8/8) Pandemi covid-19 yang tidak kunjung berakhir membawa banyak dampak kepada masyarakat Indonesia. Baik masyarakat yang berada di kota besar, maupun di desa. Dampak yang ditimbulkan juga menyerang berbagai aspek, diantaranya adalah aspek ekonomi dan kesehatan tentunya yang menjadi poin utamanya. Seperti yang terjadi pada salah satu desa di Kabupaten Semarang, yaitu Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, aspek ekonomi masyarakat menurun sejak adanya pandemi.
Beberapa waktu lalu pada Juni 2021, Desa Ngrawan juga dikategorikan sebagai zona merah penyebaran covid-19. Hal ini membuat segala aktivitas dari luar yang akan masuk ke desa, menjadi dibatasi, begitu pula dengan kegiatan KKN yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021. Menyiasati hal tersebut, tim KKN mencoba membuat program kerja yang dapat dilakukan dalam metode daring.
Hasil survei lokasi menemukan potensi desa yang dapat dimanfaatkan adalah penjualan tanaman hias kaktus dan sukulen, buah lemon yang melimpah, dan susu sapi murni. Dari potensi tersebut, mahasiswa KKN membuat inovasi berupa pembuatan terrarium untuk meningkatkan penjualan tanaman hias yang dijual dengan media online, serta edukasi tentang minuman kuat imun untuk menjaga kekebalan tubuh masyarakat desa yang tetap bekerja di luar selama pandemi.
Pembuatan terrarium dinilai dapat meningkatkan penjualan saat pandemi seperti ini. Hal ini dikarenakan terrarium memiliki keunggulan tersendiri, karena dijual dengan wadah kaca. dapat menambah nilai estetika dari tanaman tersebut. Mengingat dalam kondisi pandemi seperti ini, aktivitas di luar rumah dibatasi sehingga orang lebih sering berada di rumah. Estetika dari tanaman hias yang diletakan dalam rumah bisa membantu meningkatkan mood sehingga mencegah dari stress saat pandemi. Para pencinta tanaman hias pun telah banyak mencoba berkreasi dengan terrarium. Melihat potensi yang besar ini, pembuatan terrarium tentu sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Begitu pula dengan minuman kuat imun yang dapat menjaga kekebalan tubuh, mahasiswa KKN membuat edukasi tentang pembuatan infused water menggunakan hasil kebun masyarakat, berupa lemon yang dapat juga dicampur dengan bahan lain seperti timun, jahe, dan lain-lain. Selain infused water, ada juga minuman susu pokak. Pokak ini terbuat dari berbagai rempah seperti jahe, jahe merah, serai, cengkeh, kapulaga, bunga lawang, pandan, kayu manis serta gula merah yang direbus, dan tambahan susu murni dari sapi perah warga yang mudah didapat. Bahan minuman yang berasal dari lingkungan sekitar diharapkan dapat mempermudah dan membantu warga dalam menjaga kondisi tubuh mereka ditengah pandemi.
Penulis : Ditya Riski Taher (FSM/Biologi/2018)
DPL : Dr. Ir. Suryanti.,M.Pi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H