Lihat ke Halaman Asli

dita Realdeens

mahasiswi HI

Sekularisme Vs Islamisme, Usaha Pengembangan Masa Attatur Hingga Erdogan

Diperbarui: 22 Oktober 2019   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dita Nur Safitri/ Hubungan Internasional 3A

Universitas Darussalam Gontor

Mustafa Kemal Attaturk memproklamirkan Turki modern pada 29 Oktober 1923. Attaturk membentuk Turki sebagai negara yang berhaluan sekuler  modern, hal idi adalah sebagai bentuk kekecewaan yang mendalam terhadap sistem kekhalifahan pada masa yang lampau. 

Dalam menjalankan tongggak pemerintahannya, Attatur terkenal sebagai seorang pemimpin yang diktator.Seperti halnya dalam masalah perpartaian, pada masa pemerintahannya hanya satu partai yang boleh aktif dalam perpolitikan yaitu Partai Republik Rakyat ( Cumhuriyat Halk Partisi, CHP ) yang populer dengan fanatiknya terhadap gagasan nasionalisme, sekularisme, dan westrenisme

Attaturk menginginkan Turki menjelma menjadi negara yang adidaya, modern, dan disegani. Menurutnya satu-satunya cara agar keinginannya terkabul adalah dengan melakukan sekulerisasi melalui weternisasi sepenuhnya dengan cara menerima Barat secara total.

Attaturk menggunakan segala cara agar keinginannya dapat terkebulkan, yaitu dengan cara :

a. Menghapuskan sistem kekhalifahan mulai tahun 1924

b. Menerapkan konstitusi Sipil Swiss

c. Menghapuskan mahkamah syariah sebagai badan perdailan dan jabatan syaikhul Islam.

d. Membatasi jumlah masjid

e. Menghapuskan kalimat yang menyatakan bahwa ISlam adalah agama negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline