Lihat ke Halaman Asli

Mari Menyamakan Persepsi Mengenai Beberapa Istilah Medis

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut Anda, mana yang lebih parah: Infeksi akut atau infeksi kronik? Atau sama saja? Saya sendiri, sebelum masuk fakultas kedokteran, tidak tahu apa perbedaan antara akut dan kronik. Keduanya terdengar parah dan menyeramkan. Sepertinya definisi dari kedua kata tersebut memang belum populer di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita menyamakan persepsi mengenai beberapa istilah medis yang sering terdengar. Berikut adalah beberapa istilah beserta arti medisnya:

Akut = Serangan mendadak, intensitasnya tinggi, bisa hilang spontan setelah beberapa saat atau justru berkembang menjadi kronik. Contoh: Nyeri akut = Nyeri yang sangat terasa dan datang tiba-tiba.

Kronik = Suatu kondisi yang sudah lama (batasan waktu untuk disebut kronik bisa berbeda-beda untuk gejala/kondisi yang berbeda), biasanya intensitasnya rendah namun seringkali lebih berisiko menimbulkan komplikasi.

Trauma = Suatu kejadian yang dalam sesaat mengubah orang sehat menjadi sakit atau cedera, baik fisik maupun mental. Bisa berupa kecelakaan mekanik (contoh: Terbentur sehingga patah tulang), kimia (contoh: Tersiram zat asam sehingga mengalami luka bakar), atau kejadian yang memengaruhi psikologis seseorang (contoh: Terjatuh dari tangga sehingga tidak berani naik tangga lagi).

em>Shock = Gangguan sistemik (melibatkan berbagai lokasi tubuh dan sistem organ) yang diakibatkan oleh gangguan penyaluran darah dan oksigen. Tanda-tanda awalnya yaitu kegelisahan. Gejala selanjutnya beragam, tergantung dari penyebabnya. Misalnya, nadi cepat namun lemah pada kasus kehilangan banyak darah.

Halusinasi = Terbentuknya suatu persepsi tanpa ada objek nyata yang mendasari. Misalnya: Tidak ada apa-apa di tengah gurun tapi melihat oase.

Ilusi = Terbentuknya suatu persepsi yang salah atas suatu objek yang nyata. Misalnya: Melihat orang di dekatnya sebagai monster.

Delusi = Keyakinan yang kuat atas sesuatu yang tidak nyata atau tidak mungkin terjadi. Misalnya, seseorang sangat yakin bahwa ia adalah anak ketiga mendiang Putri Diana meskipun sudah diberi tahu bahwa mendiang Putri Diana hanya punya 2 anak. Disebut juga waham, merupakan suatu gangguan jiwa. (FYI, seseorang tidak bisa dikatakan waham jika keyakinannya diterima oleh lingkungannya atau diikuti oleh orang lain.)

Vertigo = Sensasi berputar.

Pusing = Tidak ada definisi yang khas. Pada praktiknya dapat memiliki banyak makna tergantung maksud pasien, di antaranya yaitu sensasi berputar, perasaan ingin pingsan, stres psikologis, atau sakit kepala. Semua sensasi abnormal yang ada di kepala mungkin saja dikeluhkan sebagai pusing. Oleh karena itu, dokter mungkin akan meminta pasien mendefinisikan apa yang dimaksud pasien sebagai pusing.

Definisi-definisi di atas berasal dari berbagai sumber informasi medis yang terpercaya, baik tulisan maupun lisan. Namun, tulisan di atas hanya dimaksudkan untuk memberikan ilustrasi dan bukan untuk referensi karya ilmiah. Kamus Inggris-Indonesia yang mengartikan shock sebagai kaget pun tidak salah karena penggunaan bahasa juga cukup fleksibel, tergantung situasi dan kondisi. Jika ada sekelompok kata lainnya yang bisa dibahas, saya sangat tertarik untuk menyamakan persepsi lagi. Akhir kata, semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline