Lihat ke Halaman Asli

Dita Nur

Mahasiswa

Biografi Ratulisa, Bapak Rohmadi Dosen Universitas Sebelas Maret

Diperbarui: 30 September 2024   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum., adalah sosok inspiratif yang lahir di Sragen pada 13 Oktober 1976. Saat ini, ia berperan sebagai dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Perjalanannya dimulai di Prodi Sastra Indonesia pada tahun 1995, dan ia berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 1999.

Setelah lulus, Dr. Rohmadi tidak hanya terpaku pada dunia akademis; ia juga menjelajahi dunia jurnalisme dan teater, memperkaya pengalamannya. Pada tahun 2000, ia melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM) di jurusan yang sama, lalu kembali ke UNS sebagai dosen pada 2002. Hasratnya terhadap ilmu pengetahuan membawanya untuk menempuh studi S-3 di UGM, di mana ia lulus pada September 2009.

Selama berkarir di UNS, Dr. Rohmadi mengisi berbagai posisi penting, termasuk Kepala UPT Perpustakaan UNS (2015-2019) dan Ketua Jurusan PBSI (2011-2015). Ia dikenal dengan julukan "Bapak Ratulisa," yang diambil dari akronim "Rajin Menulis dan Membaca," sebuah semangat yang selalu ia gaungkan untuk mendorong mahasiswanya mencintai literasi.

Namun, motivasi Dr. Rohmadi tidak hanya berhenti di kelas. Ia juga aktif di YouTube dengan saluran "M. Rohmadi Ratulisa," di mana ia membagikan video-video inspiratif yang mengajak generasi muda untuk jatuh cinta pada dunia menulis dan membaca. Dan kalimat yang sering beliau ucapkannya yaitu senyum 228, yaitu 2 senti ke kiri 2 senti ke kanan dan 8 detik mengembang. Apalagi jargon andalan beliau "Aku cinta, Bahasa Indonesia. Aku bangga, Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia, luar biasa."

Dengan berbagai kontribusinya, Dr. Rohmadi tidak hanya mendidik, tetapi juga menginspirasi dan menciptakan budaya literasi yang kuat. Ia berkomitmen untuk membangkitkan semangat kreatif dan rasa ingin tahu dalam diri remaja, mengajak mereka untuk menjelajahi kekayaan dunia kata-kata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline