Lihat ke Halaman Asli

Aktivitas Bullying Dipengaruhi oleh Faktor Lingkungan

Diperbarui: 19 Oktober 2023   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah kalian tahu perundungan (bullying) itu apa?

Istilah bullying mungkin bukanlah hal yang asing bagi kalangan masyarakat yang melek digital di era global saat ini. Bullying atau perundungan merupakan perilaku agresif yang sering kali terjadi di lingkungan sekolah. Perundungan (bullying) adalah perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dan disengaja terhadap seseorang dengan tujuan merendahkan, melukai, atau membuatnya merasa tidak aman. Ini bisa terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di sekolah, tempat kerja, di internet, atau bahkan dalam lingkungan sosial. 

Perundungan dapat berwujud dalam bentuk verbal (penghinaan, ejekan), fisik (pukulan, tendangan), atau sosial (mengisolasi, menyebarkan gosip palsu). Perundungan dapat memiliki dampak serius pada kesejahteraan psikologis dan emosional korban, dan seringkali memerlukan tindakan pencegahan dan penanganan yang serius. 

Kasus bullying semakin mengkhawatirkan karena bukan hanya terjadi di kalangan remaja, tetapi juga di kalangan anak-anak yang lebih muda. Anak-anak yang merasa takut dan terancam mungkin tidak mampu berkonsentrasi dan mencapai potensi terbaik mereka. Fenomena ini perlu menjadi perhatian serius bagi kita semua, baik pihak sekolah, orang tua, maupun masyarakat secara keseluruhan.

Adapun alasan mereka melakukan intimidasi adalah karena mereka iri pada kelebihan target intimidasi mereka, mereka merasa terancam dengan kehadiran seseorang yang lebih cantik, lebih tampan atau lebih lacar dari mereka namun dipandang lemah dari sisi yang lainnya. Atau karena alasan lain, sebenarnya mereka memiliki masalah sehingga menyebabkan mereka menindas untuk menyalurkan amarah mereka kepada orang lain. Mereka mungkin juga tidak belajar untuk menghargai perbedaan dan kurang mampu bersikap empati terhadap orang lain. 

Bullying bukanlah hal yang sepele, karena dapat memberikan dampak buruk kepada korban. Tidak hanya korban, pelaku bullying juga dapat menghadapi dampak negatif dalam jangka panjang. Beberapa dampak dari bullying antara lain:

1. Dampak psikologis: Bully dapat menyebabkan korban mengalami gangguan mental, seperti stres, depresi, kecemasan, dan rendah diri. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan interpersonal yang sehat, memiliki kepercayaan diri yang rendah, dan seringkali mengalami masalah emosional.

2. Dampak fisik: Beberapa bentuk bully dapat menyebabkan cedera fisik pada korban. Tindakan bully berupa kekerasan fisik, pukulan, tendangan, atau spesifik jenis bully lainnya, dapat menyebabkan luka dan bahkan memperburuk kondisi fisik korban.

3. Dampak akademik: Korban bully seringkali mengalami penurunan kinerja akademik karena mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi, memiliki absensi yang tidak teratur, atau merasa takut untuk pergi ke sekolah. Hal ini dapat mengganggu perkembangan pendidikan dan masa depan mereka.

4. Dampak sosial: Bully dapat mempengaruhi hubungan korban dengan teman-teman sebaya, keluarga, dan masyarakat secara umum. Korban mungkin memiliki kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan sosial yang sehat, merasa isolasi, dan kehilangan minat dalam berinteraksi dengan orang lain.

5. Dampak jangka panjang: Bully juga dapat memiliki dampak jangka panjang bagi korban. Beberapa korban bully mungkin terus mengalami dampak psikologis dan masalah sosial selama bertahun-tahun setelah pengalaman bully berakhir. Mereka mungkin mengalami trauma yang berkepanjangan dan kesulitan untuk pulih sepenuhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline