Lihat ke Halaman Asli

Ketika Etika dan Tata Krama Ibu Menteri Dipertanyakan

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya tidak mau ikut-ikutan soal politiknya .. saya tak mengerti dan bukan bidang saya pula 

Tapi kalau melihat seorang menteri wanita terpilih diwawancara sambil merokok apakah itu pantas ? 

Saya sendiri sempat menjadi perokok selama 20 tahun dan sudah memasuki tahun ke 12 berhenti TOTAL .. jadi saya menganggap omongan saya cukup solid karena saya mengalaminya sendiri ..

1. Perempuan perokok itu sudah ketinggalan jaman ..

Negara-negara maju seperti US dan beberapa lainnya di Eropa, wanita-wanitanya mulai merokok secara terbuka di tahun 60 sampai di puncaknya akhir tahun 70-an .. saat itu kalau wanita merokok, apalagi menggunakan jaket berbulu mink dengan pipa panjang, dianggap keren dan stylish .. merokok menjadi gaya hidup para tokoh dan bintang-bintang wanita ternama saat itu ..

Namun memasuki awal tahun 80-an ilmu pengetahuan menyatakan merokok dengan racun pembunuh nikotin-nya adalah musuh utama kesehatan .. makin tinggi pendidikan dan makin maju kehidupan seseorang makin paham mereka terhadap bahaya merokok .. awal tahun 90-an merokok sudah ditinggal sebagai gaya hidup oleh kalangan atas dan berpendidikan serta dianggap sebagai gaya hidup kalangan tak berpendidikan atau tak pandai menguasai diri ..

Namun untuk Asia dan Indonesia, justru merokok menjadi gaya hidup kalangan atas saat merokok mulai ditinggalkan sebagai gaya hidup di US dan Eropa .. tapi SAAT INI PUN WANITA INDONESIA TELAH BANYAK YANG PINTAR DAN MENGERTI BAHAYANYA MEROKOK ..

Kebanyakan yang merokok adalah kalangan bawah atau tak terpelajar .. kalaupun ada kalangan atas atau kalangan pintar pasti itu artinya dia tak perduli pada dunia, kehidupan, dan anak keturunannya .. bagi saya yang pernah jadi perokok berat dan lama perokok adalah pribadi yang egois dan egocentris tak memikirkan lingkungannya .. ia pun tak pandai menguasai diri untuk menaklukan kecanduan merokok ..

2. Merokok menunjukan kelemahan diri seseorang ..

Merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat membunuh diri sendiri dan orang di sekitar si perokok itu ..

Kalau tau itu adalah kebiasaan buruk dan merupakan pembunuhan perlahan terhadap diri sendiri dan lingkungan kenapa masih terus merokok? .. karena tak sadar, egois, atau lemah menguasai diri sendiri?? .. kenikmatan sesaat itu menguasai darah dan diri kita .. tanpa nikotin dalam tubuh kita menjadi tak berdaya .. artinya rokok lebih hebat dari pada diri kita sendiri dong yah :-)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline