Lihat ke Halaman Asli

Bijaksana Mematut Diri: Cara Memanusiakan Diri di Tengah Ketidaksempurnaan dan Ketidaksetaraan

Diperbarui: 21 November 2024   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source: pixabay.com

Ketidaksempurnaan dan ketidaksetaraan adalah dua hal yang rasanya tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Entah disadari atau tidak, kita pasti pernah merasa kecil, tidak cukup, atau bahkan kalah dalam berbagai aspek. Sebagian dari kita mungkin lebih sering mengingat rasa sakit daripada kebahagiaan, membuat istilah seperti "ketidaksetaraan" dan "ketidaksempurnaan" terasa akrab.

Namun, sebagai manusia, bagaimana kita bisa memanusiakan diri di tengah realitas ini, terutama ketika harus berhadapan dengan mereka yang lebih kuat, baik karena privilege maupun faktor keberuntungan?.

Mengakui Ketidaksempurnaan, Mengubahnya Jadi Kekuatan.

Sebagai manusia, kita memang diciptakan dengan ketidaksempurnaan. Tetapi di balik ketidaksempurnaan itu ada ruang untuk berkembang. Memiliki kekurangan bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, ini adalah peluang untuk berkembang/improve.

Misalnya, saat merasa tidak cukup cakap di bidang tertentu, tanyakan pada diri sendiri:

Apa yang bisa saya pelajari dari ini?.

Bagaimana saya bisa menggunakan ketidaksempurnaan ini untuk menciptakan kelebihan?.

Contohnya ada seseorang yang memiliki keterbatasan akses pendidikan formal, laku ia memutuskan untuk belajar secara otodidak melalui internet, membangun keahlian baru, dan akhirnya ia membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya dimiliki mereka yang memiliki pendidikan tinggi.

Ketidaksetaraan: Di Luar Kendali, Tetapi Bisa Kita Hadapi.

Ketidaksetaraan sering kali berasal dari sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan. Sebut saja beauty privilege yang belakangan sering diperbincangkan banyak orang. Orang yang dianggap lebih menarik secara fisik seringkali mendapatkan perlakuan lebih baik di tempat umum atau pelayanan tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline