Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Majapahit

Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Soal :

1. Bagaima Struktur cerita diatas,sudah lengkap kah?

2. Analisi unsur kebahasaan nya!

3. Modifikasi bagian teks konflik,klimaks,dan koda sehingga menjadi teks cerita sejarah fiksi!

Jawab:

1. Struktur teks diatas masih belum lengkap,karena bagian koda belum masuk didalam struktur teks cerita diatas.

*Koda 

Keberhasilan Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit menandai lahirnya salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Di bawah kepemimpinannya, Majapahit tidak hanya menjadi pusat pemerintahan yang kuat, tetapi juga pusat kebudayaan, perdagangan, dan penyebaran agama. Warisan Majapahit yang kaya akan seni, arsitektur, dan literatur tetap dikenang dan menjadi fondasi bagi perkembangan peradaban di Indonesia. Kerajaan ini membuktikan bahwa persatuan dan strategi yang cerdas dapat mengubah sejarah, menjadikan Majapahit sebagai simbol kejayaan dan keagungan yang menginspirasi generasi selanjutnnya.

2. Analisi unsur kebahasaan nya!

1. Kalimat Bermakna Lalu : Menyatakan peristiwa masa lalu, seperti runtuhnya Kerajaan Singasari pada 1292.

2. Konjungsi Temporal : Menggunakan konjungsi seperti "setelah" untuk menunjukkan urutan waktu.

3. Kalimat Langsung : Teks tidak banyak menggunakan kalimat langsung, tetapi bisa dibayangkan dalam dialog.

4. Kalimat Tidak Langsung : Contoh seperti Raden Wijaya diterima berlindung mencerminkan penyampaian informasi tanpa kutipan langsung.

5. Kata Kerja Mental : Menunjukkan aktivitas mental, seperti "memikat" hati penduduk.

6. Kata Kerja Material : Tindakan fisik yang nyata, misalnya "menyerang" dan "membunuh".

7. Kata Sifat : Digunakan untuk deskripsi, seperti "pahit" untuk buah maja.

8. Kata Kiasan : Istilah "cikal bakal" menggambarkan awal penting dalam sejarah.


3. Modifikasi bagian teks konflik,klimaks,dan koda sehingga menjadi teks cerita sejarah fiksi!

Setelah runtuhnya Singasari akibat pemberontakan Jayakatwang pada tahun 1292, Raden Wijaya, yang selamat dari serangan mendadak itu, melarikan diri bersama tiga sahabat setianya---Sora, Nambi, dan Ranggalawe. Dalam pelarian, mereka menemui berbagai rintangan, namun kekuatan tekad Raden Wijaya tetap teguh. Dengan bantuan kepala desa Kudadu, mereka berhasil mencapai Sumenep, tempat di mana Arya Wiraja.

Arya Wiraja, melihat potensi besar dalam diri Raden Wijaya, berjanji akan membantu mendapatkan kembali kejayaan yang hilang. Melalui bantuan Arya Wiraja, Raden Wijaya diizinkan menghadap Jayakatwang di Kediri dan, dengan licik, memohon izin untuk membuka lahan baru di hutan Tarik. Di sana, di tengah pepohonan maja yang berbuah pahit, ia membangun desa kecil yang ia namai Majapahit, sebagai simbol harapa.

Raden Wijaya menyusun rencana dengan hati-hati. Berita kedatangan pasukan Mongol di tanah Jawa---untuk menghukum raja yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan---memberikan kesempatan emas bagi Raden Wijaya. Dengan diplomasi yang licik, ia bersekutu dengan pasukan Mongol yang dipimpin oleh Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, tanpa mengungkapkan rencana tersembunyinya. Bersama-sama, mereka menyerbu Jayakatwang dan menghan.

Namun, saat puncak kemenangan tiba, Raden Wijaya memutar balik ke arah. Ia menyusun siasat untuk mengusir tentara Mongol yang kelelahan dan lengah. Dengan serangan mendadak, ia dan pasukannya menyingkirkan Mongol dari Jawa, memaksa merek.

Pada tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit dengan dirinya sebagai raja pertama, bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini berkembang pesat, dengan Trowulan sebagai pusatnya. Di bawah bendera Majapahit, Nusantara bersatu dalam naungan kejayaan. Bukan hanya pusat pemerintahan, Majapahit menjadi mercusuar peradaban, perdagangan, dan seni yang memikat seluruh penjajah.

Warisan Majapahit menjadi cerita yang abadi, legenda yang menginspirasi generasi demi generasi. Di balik kemenangan besar ini, Raden Wijaya dikenang sebagai pahlawan yang tak hanya bijak, namun juga cerdas, yang mampu menyulap keterpurukan menjadi kejayaan, menjadikan simbol Majapahit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline