Lihat ke Halaman Asli

Dita Anis Zafani

Ekonom, Aktivis lingkungan, dan Penggerak GUSDURian

Sejarah Ice Cream dari China hingga Zangrandi Surabaya

Diperbarui: 16 Mei 2023   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Dita Anis Zafani

"You scream, I scream, we all scream for Ice cream!"

American proverb di atas pasti sudah tidak asing lagi didengar. Kalimat tersebut merupakan ungkapan bentuk pujian bagi Ice cream yang lezat, saking lezatnya hingga membuat kita ingin berteriak kegirangan saat memakannya. Proverb ini juga akan kita temukan di buku menu restoran Ice Cream legendaris di Surabaya bernama Graha Ice Cream Zangrandi. Berlokasi di Jalan Yos Sudarso No 15, Surabaya.

Sejak keberadaannya 200 tahun sebelum masehi di China, Ice cream memang sudah menjadi salah satu dessert yang paling digemari oleh banyak orang. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Ice cream sangat populer di kalangan bangsawan Romawi pada abad keempat sebelum masehi. Kala itu ice cream dibuat dari salju pegunungan dan dicampur dengan buah dan madu yang diimpor oleh Kaisar Nero Claudius (Kaisar Romawi kelima dan terakhir dari Dinasti Julio-Claudian).

Marco Polo, seorang saudagar dan juga petualang pada abad ke tiga belas, saat kembali ke Eropa dari perjalanannya di China membawa resep pembuatan Ice Cream, kemudian seorang koki berkebangsaan Italia mengembangkan teknik pembuatannya menggunakan es air dan es susu. Saat ke Prancis, Catherine, Permaisuri Raja Inggris Henry VIII (Beberapa sumber lain menyebutnya Istri Henry II, tapi berdasarkan hasil penelusuran Henry II tidak memiliki istri bernama Catherine) membawa serta juru masak Italia bernama Buontalenti untuk membuat cemilan Ice Cream tersebut. Dari sinilah akhirnya Ice cream tersebar ke seluruh penjuru dunia.

Melihat dari sejarah Ice Cream, tidak mengherankan Ice Cream Zangrandi yang terletak di kota Pahlawan dinilai memiliki cita rasa yang lezat. Pasalnya, kedai Ice Cream yang sudah ada dari tahun 1930 itu juga dibangun oleh seorang berkebangsaan Italia bernama Roberto Zangrandi. Sang istri, Nyonya Zangrandi atau yang akrab disapa Mevrouw Zangrandi adalah orang yang menciptakan resep Ice Cream Zangrandi sendiri dan dibuat dari bahan-bahan alami. Itulah kenapa Ice Cream Zangrandi memiliki cita rasa klasik yang khas.

Dokumentasi Dita Anis Zafani

Berdiri sejak kolonial Belanda, R. Zangrandi (nama pertama kedai Ice Cream Zangrandi) menjadi sebuah restoran eksklusif yang menjual ice cream, khususnya bagi orang Belanda atau bangsa Eropa yang tinggal di Surabaya. Kedai Ice Cream ini juga menjadi saksi bisu belasan pergantian pucuk pimpinan di Balai Kota Surabaya. Mulai dari H.I. Bussemaker yang menjabat tahun 1926-1932 pada zaman Belanda hingga Eri Cahyadi yang menjabat dari 2021-saat ini. 

Zangrandi sendiri juga sudah mengalami pergantian kepemilikan Pada tahun 1960. Seorang Ahli Sejarah Kota Surabaya; Kuncar memaparkan pada tahun tersebut terdapat kebijakan nasionalisasi bagi Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia. Mereka diberi pilihan untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) atau tetap menjadi WNA dengan konsekuensi harus pulang ke negaranya.

Karena memilih opsi terakhir maka Zangrandi dan keluarganya kembali ke Italia pada tahun itu juga. Sedangkan kedai ice cream R Zangrandi meliputi bangunan, resep, dan semua perabot termasuk alat pembuat ice cream dijual kepada kolega bisnisnya, seorang pengusaha winery keturunan Tionghoa bernama Adi Tanumulia. Dengan terus menggunakan resep dari penemunya rasa Ice Cream Zangrandi tetap sama hingga saat ini. Kualitas bahan-bahan yang digunakan pun alami dan bebas pengawet sehingga rasanya tetap lezat dan disukai dari generasi ke generasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline