Lihat ke Halaman Asli

Dita Wahyuni

Perempuan

Dampak Work From Home (WFH) saat Pandemi Covid-19 Picu Stres Kerja dan Masalah Mental

Diperbarui: 28 Mei 2021   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah benar Work From Home (WFH) saat pandemi Covid 19 picu stress kerja dan masalah mental? Pengaruh pandemi Covid-19 secara nyata memang terasa oleh masyarakat di seluruh dunia. 

World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa covid-19 sebagai wabah penyakit coronavirus terbaru pada Public Emergency of International Concern (PHEIC) pada bulan maret 2020 Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi. 

Covid-19 merupakan penyakit pneumonia jenis baru yang muncul dan dilaporkan sejak akhir bulan Desember 2019 di Kota Wuhan, China dan telah menyebar dengan cepat ke Negara lain diseluruh dunia. 

Sejak meningkatnya kasus positif yang terinfeksi covid-19, sesuai dengan anjuran World Health Organization (WHO) banyak Negara mulai menetapkan protokol Covid-19 yang telah dibuat dianataranya adalah mencuci tangan, tidak berkumpul dikeramaian atau melakukan pertemuan dimanapun, membatasi diri untuk tidak keluar rumah, menjaga jarak aman, bahkan dilakukan langkah isolasi mandiri perorangan, kelompok masyarakat bahkan seluruh penduduk kota mulai melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB. 

Selain itu,  pemberlakuan kebijakan-kebijakan pada berbagai bidang salah satunya pekerjaan pada sektor swasta atau pegawai pemeritah untuk mengadopsi gaya baru yakni bekerja dari rumah atau WFH (Work From Home) (Alifah, 2021; Susanti et al., 2021).

Di Indonesia sebanyak 51.427 kasus dengan kematian 2.683 orang (CFR 5,2%). Dilansir dari laman resmi Kementrian Kesehatan, pandemi Covid-19 ini telah menyebar luar ke 41 negara di belahan dunia. Dengan korban terinfeksi mencapai 81.109 orang dengan korban meninggal terus bertambah mencapai 2.761 orang di seluruh dunia. 

Kehadiran wabah pandemi Covid-19 tentunya banyak memberikan beberapa dampak dan pengaruh yang tidak biasa. Dampak yang ditimbukan pada saat pandemi sangat luas bukan hanya dampak yang terjadi pada kesehatan fisik, namun kondisi psikologis individu dan masyarkat juga berpengaruh.  (Nurfadillah et al., 2021; Setyaningrum & Yanuarita, 2020).

Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan ibadah di rumah terus digencarkan untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Kebijakan tersebut diambil dalam kondisi darurat pandemic Covid-19 yang jumlah kasusnya terus bertambah. Sehingga untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19 kebijakan tersebut tepat, meski dalam perjalannya menimbulkan masalah baru bagi kalangan masyarakat, baik pelajar, pekerja atau karyawan dan seluruh rakyat oleh karena itu harus dilakukan di rumah atau Work From Home (WFH). 

Work From Home (WFH) merupakan merupakan kegiatan bekerja yang dilakukan secara jarak jauh, biasanya banyak dilakukan secara jarak jauh, dan dilakukan dirumah. 

Pada saat pandemic perlu penyesuaian dari pekerja karena tela terjadi perubahan dalam kultur bekerja. Dampak positif yang terjadi karena Work From Home (WFH) adalah masyarakat lebih memperhatikan kesehatan, hubungan keluarga yang semakin dekat, dan munculnya aktivitas-aktivitas baru yang produktif dan hemat, meningkatkan literasi pemanfaatan IT dan lain-lain. Sedangkan dampak negative yang ditimbulkan adalah stress, masalah kesehatan mental dan lain-lain (Moh, 2020; Susanti et al., 2021).

Berdasarkan data survey Sosial Demografi Dampak Covid-19 sebanyak 39,09% karyawan bekerja dari rumah secara penuh, bekerja dari rumah tetapi masih diselingi dengan jadwal masuk kantor dan sisanya masuk seperti biasa sebanyak 7,07% serta 19,06% merupakan pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan dirumah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline