Lihat ke Halaman Asli

Dita Widodo

Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

Belajar dari Bang Jack dan Pak Jalal

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah tahun ke 6 sinema Para Pencari Tuhan ( PPT ) menemani acara sahur keluarga kami. PPT yang disutradarai aktor senior Deddy Mizwar di SCTV setiap jam 03.00 dini hari itu selalu memberikan hiburan yang sarat pembelajaran. Sebuah cara cerdas dalam berdakwah.

Setting yang mengambil tema cerita kehidupan sehari-hari dengan bumbu komedi di sana sini dan cerita mengalir sewajarnya ( ga pake lebay ), membuat kami betah mengikuti cerita yang sarat ilmu buat orang awam seperti saya.

Arah Kiblat Itu Penting

Teringat di tahun lalu, Bang Jack, sebagai tokoh agama ( ustad )  di kampung tersebut menyadari posisi mushola yang miring/menyerong sehingga jamaah tak lurus menghadap kiblat saat menunaikan shalat. Ia kemudian menggerakkan warga untuk ”membetulkannya”, yang berarti membongkar bangunan yang telah ada selama bertahun-tahun lamanya.

Arah kiblat adalah hal yang substansial. Barangkali sebagian orang merasa terlalu besar mengorbankan dana pembangunan mushola hanya gara-gara posisi kiblat yang miring itu. Di sinilah kita dapat mulai menyimak, rupanya posisi ka’bah yang harus lurus itu sangat penting artinya bagi setiap muslim. Syarat sahnya shalat adalah menghadap kiblat. Ini sudah diatur sedemikian rupa, agar kita semua kompak dan teratur menghadap ke sebuah arah yang telah ditentukan.

Dan andai seluruh umat muslim yang sedang menunaikan shalat di seluruh penjuru bumi itu dilihat dari posisi atas, maka akan terlihat seperti semut-semut kecil yang berkeliling melingkari Ka’bah menyerupai tawaf. Tawaf yang merupakan rukun haji ini adalah bergerak mengelilingi kabah sebanyak 7x dengan arah berlawanan dengan jarum jam.  Ini sangat menarik, karena ternyata Allah telah mengatur sedemikan rupa. Susunan milyaran galaksi di alam semesta pun berbentuk lingkaran yang semua putarannya sama :bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.

Lalu kita mungkin bertanya, kenapa kok berlawanan dengan arah jarum jam? Saatnya kita memperhatikan sistematika sebuah ulir. Jika ia diputar ke kanan, maka ulir akan bergerak masuk atau pun turun. Sementara jika putarannya ke kiri, maka ia akan naik ke atas. Bukankah setiap gerakan ke atas ini sejalan dengan analogi mendekatkan diri kepada Sang Khalik?

Maka jika sekarang ini sudah banyak dilakukan sertifikasi arah kiblat di masjid-masjid, kita semua akan dapat menanggapinya dengan bijak, tidak serta merta menolak tanpa pengetahuan yang cukup...:)

Menghargai Hak Tetangga/ Orang Lain

Dikisahkan di epidose tadi malam, Pak Jalal adalah konglomerat yang pernah mengalami kebangkrutan usaha sehingga jatuh di titik terendah dalam kemiskinannya, dan kini telah kembali menjadi milyarder dengan usaha broker tanahnya. Namun begitu, ia memilih tinggal di sebuah gubug bersama istrinya, karena lebih menikmati kesederhanaan, dan sudah bosan jadi orang kaya...:)

Barangkali ini tidak akan kita temui di dunia nyata...karena di kehidupan sehari-hari, semakin besar pendapatan seseorang, biasanya keinginan terhadap kenyamanan dunia pun akan seiring sejalan. Kadang yang berada dalam kondisi pas-pasan bahkan kurang pun, seringkali memaksakan diri untuk bergaya hidup yang melebihi kapasitas pendapatannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline