Lihat ke Halaman Asli

Dita Widodo

Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

Ulang Tahun Pernikahan - Dihikmati atau Diperingati?

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13924290191135247612

Sumber : http://www.pinterest.com/pin/94716398387386118/

Pernikahan adalah sebuah momen yang bernilai kesejarahan bagi banyak pasangan hidup di muka bumi ini.  Maka, ulang tahun pernikahan banyak dianggap sebagai tonggak sejarah dalam memasuki hidup baru. Hidup yang pada mulanya mungkin dianggap rumit, atau dianggap seindah impian. Tergantung setiap kepala membangun persepsinya.

Pun setiap pasangan memiliki beragam cara dan sikap menyambut hari ulang tahun pernikahan mereka. Sebagian melewatkan begitu saja, atau bahkan sama sekali  terlupa :)

Sebagian lainnya memilih membangun kesyukuran seperlunya. Sekadar kembali mengingat lintasan peristiwa yang telah menghimpun apa yang terserak. Mengapungkan kenangan bersama untuk mencipta bahagia dan kesyukuran yang nyata. Yaitu mempererat jalinan cinta yang telah terbina, merekatkan ikatan hati, dan memperkuat tekad untuk saling berbagi dan menjaga hingga nanti.

Sebagiannya menyambut dengan lebih spesial. Yaitu dengan aneka syukuran hingga pesta meriah yang menghadirkan banyak undangan. Bila perlu, pesta yang diatur sedemikian rupa sehingga diperlukan jasa penyelenggaraan acara.

Peringatan perayaan hari ulang tahun pernikahan tentu tidak lahir begitu saja.  Budaya tersebut berasal dari dunia barat.

Pada tahun 1659, John Evelyn menulis buku mengenai pesta ulang tahun pernikahan yang diberi judul “Diary”.  Kemudian Samuel Pepys juga menuliskan buku yang serupa, namun fokusnya lebih kepada pesta kawin perak untuk usia pernikahan 25 tahun. Tulisan tersebut lalu dipublikasikan di tahun 1806 oleh Anna Letina Barbauld yang juga menulis tentang pernikahan perak.

Tahun 1860 di Inggris dipublikasikan mengenai kawin emas untuk peringatan usia 50 tahun pernikahan. Tahun 1872 pesta kawin intan menyusul bagi pasangan yang telah menikah selama 60 tahun. Sejak itulah ulang tahun pernikahan diperingati oleh segenap masyarakat.

Belakangan muncul istilah-istilah yang mengikuti terkait ulang tahun pernikahan mulai dari yang pertama.

1 = kawin kertas
2 = kawin kapas/mori
3 = kawin kulit
4 = kawin buah/buahan/bunga/buku
5 = kawin kayu/balok
6 = kawin besi
7 = kawin tembaga/kuningan
8 = kawin karet
9 = kawin gerabah
10 = kawin aluminium
11 = kawin baja
12 = kawin sutera / linen/nilon
13 = kawin renda
14 = kawin gading

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline