Lihat ke Halaman Asli

Maju atau Mundur?

Diperbarui: 9 Mei 2016   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan sekarang. Banyak anak-anak yang putus sekolah atau tidak sekolah karena orang tua mereka tidak memiliki biaya untuk sekolah. Dan tidak hanya karena alasan tersebut tapi juga karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya sekolah. Sehingga para orang tua kebanyakan menyuruh anaknya untuk bekerja dari pada sekolah. Dan sekarang banyak anak-anak jalanan yang hidupnya tidak terjamin. 

Mereka bekerja sebagai pemulung, pengamen di bis, jualan koran,dll. Dan tinggalnya pun di kolong-kolong jembatan. Dan pemerintah sudah mengeluarkan perintah sekolah wajib 12 tahun dan pemerintah membantu anak-anak yang kurang mampu untuk sekolah. Meskipun pemerintah telah meringankan beban biaya sekolah tapi masih banyak anak-anak yang tidak mau sekolah. 

Anak yang tinggal di daerah pelosok sangat berbeda dengan anak-anak yang hidup di kota, mereka lebih keras pemikirannya untuk bekerja dari pada sekolah, sehingga mereka kadang tidak mau sekolah dan hanya bekerja saja untuk membantu perekonomian keluarga. Dan biasanya keluarganya pun juga mendukung anak mereka untuk bekerja dari pada sekolah. 

Akibatnya bangsa Indonesia gagal dalam mencetak generasi penerus bangsa yang unggul. Dan karena hal tersebut membuat Indonesia di mata menurun dalam hal pendidikan. Dan kualitas yang dimiliki oleh seorang guru juga berpengaruh terhadap kemajuan seorang siswa. 

Sehingga pemerintah banyak menaruh guru-guru yang sudah berpengalaman dalam bidangnya di daerah pelosok-pelosok diluar pulau Jawa. Karena pendidikan di luar Jawa kurang mumpuni dari pada pendidikan di pulau Jawa. Dan masalah pendidikan di Indonesia di sebabkan karena sering gonta-ganti kurikulum, itu membuat murid dan guru sering kebingungan dalam kegiatan belajar mengajar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline