Lihat ke Halaman Asli

Efek Rokok bagi Kesehatan Mulut dan Gigi

Diperbarui: 31 Mei 2023   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Disty Febryana

P3.73.34.1.22.014

D3 TLM Angkatan 2022

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seseorang yang sehat jasmani dan rohani. Kesehatan yang perlu diperhatikan bukan hanya kesehatan tubuh secara umum, tetapi juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan seluruh tubuh. Dengan kata lain, kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara umum, yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum.

Salah satu gangguan pada kesehatan gigi adalah merokok, Merokok merupakan faktor risiko untuk banyak penyakit lokal dan sistemik. Tar, nikotin, dan karbon monoksida adalah tiga bahan kimia paling berbahaya dalam asap rokok. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan efek merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk mengetahui bagaimana merokok mempengaruhi gigi, jaringan periodontal dan jaringan lunak rongga mulut dan proses apa yang menyebabkan kelainan terkait merokok di rongga mulut.

Merokok tidak hanya memiliki efek sistemik, tetapi juga dapat memicu kondisi patologis di rongga mulut. Gigi dan jaringan lunak rongga mulut merupakan bagian yang dapat rusak akibat merokok. Periodontitis, kerusakan gigi, kehilangan gigi, penyakit gigi, lesi prakanker, kanker mulut dan kegagalan implan adalah beberapa akibat dari merokok. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa merokok dapat memiliki efek langsung pada jaringan periodontal. Dibandingkan dengan bukan perokok, perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit periodontal seperti kehilangan tulang alveolar, kedalaman poket, dan kehilangan gigi.

Hal ini juga menunjukkan bahwa skor plak lebih tinggi pada perokok dibandingkan non-perokok. Munculnya berbagai kondisi patologis sistemik dan lokal di rongga mulut disebabkan oleh gangguan fungsi molekul, termasuk air liur. Beberapa penyakit rongga mulut mengakibatkan rusaknya komponen antioksidan saliva yang diikuti penurunan fungsi. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk mengetahui bagaimana merokok mempengaruhi gigi, jaringan periodontal dan jaringan lunak rongga mulut dan proses apa yang menyebabkan kelainan terkait merokok di rongga mulut.

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan jumlah perokok di atas 15 tahun di Indonesia berjumlah 62,9% perokok laki – laki dan 4,8% perokok perempuan. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kejadian merokok pada  remaja  cukup  tinggi.  Remaja merokok  ingin menyesuaikan diri dengan lingkungan dan teman – teman sebayanya. Merokok dapat menjadi sebuah cara bagi remaja agar mereka tampak bebas dan dewasa saat mereka menyesuaikan diri dengan teman – teman sebayanya. Tekanan teman – teman sebayanya, ingin menampilan diri, sifat ingin tahu dan ingin kelihatan gagah merupakan hal - hal yang dapat mengkonrtibusi mulainya merokok.

Merokok merupakan salah satu perilaku yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar di dunia. Perilaku merokok menyebabkan masalah kesehatan yang fatal dan menjadi penyebab kematian sekitar 8 juta orang per tahun di seluruh dunia. Risiko kematian akibat perokok aktif  lebih tinggi daripada perokok pasif, di mana sekitar 7 juta kematian terjadi pada perokok aktif dan 1,2 juta kematian terjadi pada perokok pasif. Remaja mulai merokok karena berbagai alasan, seperti meniru perilaku orang dewasa, tekanan dari teman sebaya, dan meniru sifat orang yang terkenal yang biasanya merokok.

Remaja yang kemungkinan memiliki perilaku merokok yang rendah adalah remaja yang keluarga dan teman – temannya tidak merokok, tertarik dalam kegiatan akademik atau olahraga, dan mereka yang memiliki rencana akan masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ternyata dari asap rokok, bukan hanya nikotin saja yang  berbahaya tetapi juga zat - zat lain yang terdapat dalam asap rokok serta sebagai hasil dari pembakaran tembakau, ikut menyumbang bahaya rokok bagi kesehatan. Asap rokok yang dihisap menghasilkan kandungan zat – zat kimia berbahaya yang berada di rongga mulut,  secara otomatis akan mempengaruhi jaringan organ yang ada di dalam rongga mulut, termasuk gigi. Merokok menyebabkan rangsangan pada tonjolan pada lidah bagian atas, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin dan manis karena rusaknya ujung sensorik dari alat perasa. Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline