Lihat ke Halaman Asli

Distria Rivana Putri Dewi

Mahasiswa Universitas Jember

Berkontribusi Bersama Wujudkan Kelestarian Kekayaan Surga Kelautan Indonesia Menuju SDGs

Diperbarui: 8 Oktober 2021   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Negara Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di garis khatulistiwa. Surga kelautan menyimpan dengan kekayaan sumberdaya alam yang begitu besar di dalamnya. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki banyak pulau yang tersebar diseluruh bagian negara Indonesia. Terlihat bahwa, wilayah lautan di Indonesia lebih dominan daripada wilayah daratannya.

Data terbaru menyatakan bahwa Indonesia juga memiliki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2,55 km2 sehingga luas wilayah laut Indonesia menjadi 5,8 juta km2. Oleh karena itu, negara Indonesia dijuluki sebagai negara  maritime karena wilayah lautannya yang begitu luas.Wilayah kelautan yang begitu luas menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Kawasan laut Indonesia memiliki potensi perikanan terbesar di dunia.

Namun, sangat disayangkan saat ini potensi lautan Indonesia yang sangat luas masih banyak  yang belum dimanfaatkan sebaik mungkin. Selain itu di Indonesia, kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian laut masih tergolong minim karena masih banyak yang merusak lingkungan kelautan dengan sengaja misalnya penggunaan pukat harimau dalam mengambil hasil laut, mencemari daerah pesisir pantai dan lain-lain. Padahal, jika potensi kelautan Indonesia tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin maka akan menambah devisa dan keuntungan bagi negara Indonesia, bahkan lebih dari itu Indonesia juga akan mendapatkan keuntungan yang besar. Saat ini banyak sekali wisatawan mancanegara yang tertarik dengan wisata bahari di Indonesia karena alamnya yang begitu indah dan memiliki ciri khas tersendiri.

Saat ini sering sekali ditemukan pencemaran wisata laut oleh sampah yang dibuang sembarang. Hal ini juga memicu terjadinya kerusakan lingkungan laut yang ada di Indonesia. Yang menjadi faktor utama terjadinya masalah tersebut adalah manusia. Dimana hal tersebut dilakukan oleh masyarakat sendiri yang kurang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian kelautan di Indonesia. Pencemaran laut oleh limbah sampah harus dilakukan tindakan peringatan dan pemberian edukasi bagi masyarakat terutama pengunjung pantai.

Mahasiswa juga harus berperan dalam pencegahan ini. Edukasi dari peran mahasiswa sangat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Mahasiswa bisa mengunjungi daerah pesisir pantai, memberikan solusi untuk tidak membuang sampah di daerah pantai, membuat banner tentang pelestarian lingkungan daerah kelautan, dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut dalam kegiatan bersih-bersih pantai sehingga daerah kelautan Indonesia bisa bebas sampah dan tetap terjaga kelestariannya.

Banyak permasalahan yang mengancam daerah perairan di Indonesia salah satunya yaitu, Ilegal fishing atau penangkapan ikan secara ilegal sering terjadi di wilayah laut Indonesia. Negara lain sering sekali ditemukan masih bermuara di wilayah laut Indonesia dan melakukan pencurian illegal terhadap komoditas perikanan Indonesia. Hal ini sangat merugikan wilayah Indonesia terutama bagi nelayan yang seharusnya mendapatkan hasil lautnya tetapi diambil tanpa izin oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dengan adanya permasalahan tersebut, perlu adanya pencegahan yaitu dengan cara menambah armada dalam mengawasi laut Indonesia, mendirikan badan peradilan kelautan yang berhubungan dengan illegal fishing, memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku yang terbukti melakukan illegal fishing, memperbaiki sarana dan prasarana serta menambah peralatan canggil yang digunakan dalam mengatasi illegal fishing.

Setiap wilayah di Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang melimpah, terutama wilayah yang dekat dengan pantai atau pesisir. Namun, di wilayah tersebut saat ini sering terjadi depresiasi akibat adanya tekanan penangkapan yang tinggi atau kasus illegal fishing. Turunnya sumber daya perikanan tersebut berdampak terhadap kehidupan masyarakat pesisir terutama para nelayan yang sebagian besar adalah nelayan kecil dan masyarakat pesisir yang memiliki kondisi perekonomian ke bawah.

Kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir menjadi kunci utama pemerintah. Penegakan kebijakan dalam sektor perikanan dipusatkan dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dan rumah tangga perikanan. Kebijakan yang ditetapkan harus fokus terhadap pengelolaan berkelanjutan, baik dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan berbasis science based policy yang sangat diperlukan. Tujuan adanya kebijakan tersebut adalah mengarah terhadap pengelolaan yang transparan, responbilitas, dan mengakomodasi kompleksitas serta dinamika sumber daya dan usaha perikanan.

Dalam hal ini Bappenas berupaya mendorong penerapan perikanan berkelanjutan menuju kebijakan perencanaan pembangunan di sektor kelautan dan perikanan. Tercantum dalam tujuan  ke 14 SDGs, yaitu pembangunan perikanan tangkap membutuhkan keseimbangan antara konservasi dan pemanfaatan disertai penyediaan data dan informasi yang lengkap. PPAP menjadi suatu program yang dibangun dalam upaya perbaikan komunikasi pemerintah dengan nelayan yang ada di Indonesia. Dengan adanya program tersebut Indonesia dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir, terutama membangun kesejahteraan nelayan skala kecil dan tradisional.

Selain itu, mahasiswa sebagai aset negara yang seharus melanjutkan tongkat estafet pembangunan bangsa di masa yang akan datang. Mahasiswa harus semangat yang tinggi dalam berbagai aspek dimasyarakat. Dalam hal ini mahasiswa sangat berperan penting dalam pengelolaan sumber daya kelautan menuju Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Pada agenda SDGs 2030 menjadi kesepakatan pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan. SDGs berprinsip Internasional, Unifikasi dan Ekstensif, untuk meyakinkan bahwa tidak ada satupun daerah yang tertinggal (No One Left Behind).

Mahasiswa menjadi insan intelektual yang harus paham dengan keunggulan kekayaan negara, menjaganya, dan menjadikannya bermanfaat untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Maka dari itu diperlukan kesadaran pada generasi muda mengenai begitu pentingnya pengelolaan kekayaan negara terutama dibidang kelautan. Disini mahasiswa berperan sebagai pengawas dan mendukung aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline