Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Aku Masih Bertahan

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu

Serasa kemarin engkau mengelus rambutku

Di tiap helai rambut kau lekatkan doamu

Tentang keteguhan dan keutamaan

Aku tahu di sudut matamu ada genangan

Memikirkan kesanggupanku untuk bertahan

Ibu

Betapa jauh berbeda idealismeku dan hempasan nyata

Di seberang sekat demi sekat tempat kerjaku

Terhidang angka-angka pembangun harta

Yang ditukar dengan kursi kuasa

Dibalut seringai senyum yang meluluhlantakkan pesan-pesanmu

Sejauh ini aku masih bertahan lewat cengkeraman tanganmu

Yang serasa baru kemarin yang membentengi hasratku

Lewat suntikan di saraf helai rambutku

Hanya ini dan ingatan terhadap genangan di sudut matamu

Yang aku andalkan

Karena aku tahu engkau telah melewati rentang waktu panjang

Bersama ayah menembus badai dan gelombang kehidupan

Ibu

Tak perlu menangis meski aku jauh dari jangkauan

Hatiku tetap sanggup menggenggam bulir mutiaramu

Lewat bayangan wajah teduhmu

-------------------------

Seribu sungai, 12/2/2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline