Lihat ke Halaman Asli

Dissya Rahma

Undergraduate Pancasila and Civic Education student at University of Muhammadiyah Malang

Lewat Program PMM UMM Bhaktiku Negeri Libatkan Murid TK Negeri Pembina Kecamatan Batu Menyelamatkan Lingkungan dari Sampah Plastik: Kok Bisa?

Diperbarui: 18 Maret 2024   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentuk menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik di TK Negeri Pembina Kecamatan Batu /dok. pri

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menaungi mahasiswa dalam kegiatan tersebut.

Anggota Kelompok 22, Gelombang 5 yang terdiri dari Dissya Rahma Gusti, Lalu Ken Raievan, Hayu Rahmiarni, Khansa Naura Mumtaza Suwandi, dan M. Ilham Romadhon yang merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang bersama dengan Ibu Dosen Uun Zulfiana, M.Psi selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yang selalu mendampingi dan membimbing kelompok 22.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang dalam bahasa Inggris: Sustainable Development Goals (SDGs/Global Goals) adalah 17 tujuan global dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai agenda dunia pembangunan untuk perdamaian serta kemakmuran manusia, juga planet bumi sekarang dan masa depan.

Masalah lingkungan dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu manusia dan alam. Pada SDGs nomor 12 adalah konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab yang dalam bahasa Inggris: Responsible Consumption and Production yaitu menjamin pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. 

Pembuatan Ecobrick didampingi mahasiwa PMM UMM di TK Negeri Pembina Kecamatan Batu/dok. pri

Melalui PMM UMM ini mahasiswa menyelenggarakan berbagai kegiatan positif pada warga sekolah. Salah satu tujuannya untuk menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik pribadi yang ada di sekolah dan di rumah dengan mendaur ulang menjadi Ecobrick. Hal ini juga dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak-anak sedini mungkin tentang pentingnya mengolah sampah anorganik yang dalam hal ini, yaitu plastik. Hal ini sejalan dengan SDGs nomor 12 untuk menekan dan mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, daur ulang, dan penggunaan kembali.

Penyuluhan Ecobrick dari mahasiswa PMM UMM di TK Negeri Pembina Kecamatan Batu/dok. pri

"Sayangi bumi kita, caranya pisah sampah dengan baik, ya!" ujar Dissya sewaktu memandu penyuluhan kepada wali murid dan warga sekolah TK Negeri Pembina Kecamatan Batu mengenai Ecobrick.

Pengertian Ecobrick, yakni eco 'ramah lingkungan' dan brick 'bata', yang berarti bata ramah lingkungan. Ecobrick merupakan produk kerajinan yang dibuat dari sampah botol plastik yang lalu diisi sampah plastik kering dan sudah dibersihkan hingga penuh dan padat. Salah satu hasil kreativitas yang sering dipraktekkan oleh masyarakat umum adalah menjadikan Ecobrick sebagai kerajinan meja, kursi, pagar, dll, serta dipercantik dengan kain flanel.

Bentuk pemanfaatan sampah plastik melalui Ecobrick/dok. pri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline