Lihat ke Halaman Asli

Dismas Kwirinus

-Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Keberadaan Rumah Panjang di Kalimantan Barat Masih Tetap Eksis dan Terjaga

Diperbarui: 13 Oktober 2020   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Selama ratusan tahun Suku Dayak membangun tatanan sosial, ekonomi, budaya dan politik dalam rumah panjang (rumah betang). Di Kalimantan Barat sendiri keberadaan rumah panjang masih tetap terjaga kelestariannya. Ini terlihat dari keberadaan rumah panjang di setiap Kabupaten di Kalimantan Barat. 

Rumah panjang tak hanya sekedar tempat tinggal, tapi tempat di mana komuditi Suku Dayak dibangun. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah panjang adalah jantung dan pusat kebudayaan Suku Dayak. 

Eksistensi orang Dayak tak dapat dipisahkan dengan keberadaan rumah panjang, walaupun pada saat ini kehidupan rumah panjang masyarakat Dayak tak seperti dulu, kalaupun ada hanya sebagai suatu objek wisata bukan berdasarkan kehidupan masyarakat Dayak lagi. 

Namun, keberadaan rumah panjang di Kalimantan Barat masih tetap eksis dan terjaga serta terpelihara dengan baik.

Rumah panjang merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Ini menandakan bahwa rumah panjang merupakan sesuatu yang "unik" yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat Dayak sehingga dapat dipandang sebagai salah satu ciri dari kebudayaan Dayak. Jika ditanya mengapa masyarakat Dayak hidup di rumah panjang? 

Secara pasti sangat sulit untuk dijawab, tapi bila dilihat dari situasi lingkunagan alamnya maka dapat dipahami mengapa masyarakat Dayak hidup dalam rumah panjang. 

Situasi alam yang penuh dengan tantangan dan ancaman dari binatang buas menuntut mereka untuk membuat rumah dengan tiang yang tinggi dan berbentuk panjang. Tujuannya untuk mengatasi dan menghindari bahaya-bahaya dari alam.

Terkait dengan arsitektur rumah panjang, bila penghuni berkembang jumlahnya, rumah itu diperpanjang lagi. Rumah panjang terbuat dari kayu. Dalam mendirikan rumah panjang ada hal-hal yang khusus. 

Rumah panjang harus mempunyai tempat bilik orang, tempat lewat (koridor atau lorong/ruai), ruang tamu, ruang upacara, ruang pertemuan dan ruang untuk menjemur padi disebut gang'ang. 

Pintu atau ruang di tengah-tengah adalah kediaman "Pun rumah" atau "Pamon rumah", yaitu kediaman orang yang paling tua, sebagai tetua adat atau kepala kampung. Dia menyimpan segala alat dan barang-barang adat untuk upacara.

Dalam rumah panjang itu hidup beberapa keluarga dalam bilik-bilik atau laminan masing-masing. Maka dalam rumah panjang itu harus ada (tercipta) suatu kesatuan dan persaudaraan antar anggota sehingga mereka bisa hidup sebagai suatu komunitas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline