Lihat ke Halaman Asli

Dismas Kwirinus

-Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Relasi Manusia dengan Alam

Diperbarui: 10 Januari 2021   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi bpk. Dionesius. Foto: Wisata Alam Panorama Kedah Tempunak.

Manusia dengan alam itu tidak dapat dipisahkan. Hal ini karena alam merupakan bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Dengan kata lain manusia sebagaimana halnya makhluk hidup yang lain berinteraksi dengan alam atau lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan sebaliknya ia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. 

Kelestarian alam sangat bergantung dari cara atau sikap manusia dalam menghadapinya. Dengan demikian tampaklah bahwa manusia bisa menjaga dan melestarikan alam dengan baik. Manusia tidak dapat berdiri sendiri di luar alam, manusia tanpa alam adalah abstraksi belaka. Karena adanya relasi yang tak terpisahkan inilah sehingga kita mengatakan alam itu penting bagi makhluk hidup.

Bumi atau alam ini sebagai poros dan pusat dari keseluruhan alam semesta dan yang dihuni oleh manusia perlu membina hubungan dengan alam atau lingkungan hidup supaya alam dapat menjadi tempat hidup yang aman dan menyenangkan sehingga tidak menakutkan bagi manusia. Adanya usaha manusia Dayak untuk berkomunikasi dengan alam menandakan hakekat manusia yang berada bersama dan dalam alam ini, manusia harus mengerti dan memahami hakekat dan makna alam agar dapat mengolah alam dengan baik dan benar.

Bagi Suku Dayak, interaksi mereka dengan alam itu kuat sekali. Interaksi tersebut nampak sekali dalam sistem ekonomi tradisional mereka yang subsistem, maksudnya tujuan mata pencaharian mereka, semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri pada saat-saat mereka memerlukan. 

Dengan demikian, Suku Dayak tidak mengenal istilah eksploitasi alam. Dalam sistem perladangan, mereka memanfaatkan lahan yang telah ditinggalkan selama jangka waktu tertentu (5 sampai 10 tahun) sebelum dipergunakan kembali sehingga tanah dapat memulihkan kesuburannya.

Bagi Suku Dayak, sumber daya alam tidak hanya digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari, melainkan dipakai sebagai lambang status sosial, sarana untuk menjalin relasi dan untuk keperluan ritual. Penduduk Suku Dayak sangat bergantung dengan air, tanah dan hutan. Relasi mereka yang erat atas lingkungan hidup dan alam itu mempengaruhi pandangan Suku Dayak terhadap tanah.

Bagi mereka, tanah sebagai tempat tinggal turun temurun dan tempat mencari makan dianggap sebagai milik paling berharga. Konsekuensinya walaupun tanah dapat dipinjamkan, tidak pernah bisa diperjualbelikan. Tanah dan air adalah unsur-unsur alam yang membentuk manusia. Menurut kepercayaan Suku Dayak yang turun temurun, kita berasal dari tanah dan air sehingga hubungan tanah, air dan manusia tidak bisa dipisahkan. Tanpa tanah dan air manusia akan mati.

Supaya hubungan manusia dengan tanah, dan air dapat berjalan dengan lancar dan harmoni maka manusia membutuhkan aturan-aturan. Dalam masyarakat Dayak peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan alam dicantumkan atau terdapat dalam hukum adat. 

Dalam hukum adat diuraikan sikap manusia yang pantas terhadap alam dan segala isinya. Hukum adat mengajarkan kepada manusia untuk selalu menjaga dan memelihara alam ini. 

Maka dengan mengetahui dan menghayati hukum adat, masyarakat Dayak sudah satu langkah berusaha untuk menguasai jiwanya terhadap alam dan perkembangan sosial. Sebab hukum adat merupakan alat untuk mengendalikan perasaan dan kemauan manusia yang berlebihan terhadap alam dan nafsu-nafsu lainnya.

Kesadaran akan kesatuan manusia dengan alam membawa manusia berusaha untuk menjalin hubungan dengan alam, sehingga terjadi konfigurasi sedemikian menunggal antara manusia Dayak dengan alam. Hancurnya alam semesta akan menghancurkan hidup kita juga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline