Lihat ke Halaman Asli

disma dwiia

mahasiswi

Memahami Makna Hijrah di Kalangan Anak Muda

Diperbarui: 10 Juli 2023   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Pixabay.com

Kata Hijrah merupakan kata yang cukup dikenal, karena Hijrah memiliki tiga arti menurut kamus Besar Bahasa Indonesia. Yang pertama adalah perpindahan Nabi Muhammad SAW. bersama beberapa pengikutnya dari Makkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum mukmin Quraisy, kedua adalah berpindah atau berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain untuk sementara waktu, yang lebih baik untuk alasan tertentu (keselamatan, keramahan, dan lain-lain). Dan ketiga perubahan (sikap, perilaku, dan lain-lain) menjadi lebih baik. Menurut bahasa Hijrah memiliki dua arti, arti pertama adalah secara zahir, yaitu peralihan dari satu tempat ke tempat yang lebih baik. Dan yang kedua secara maknawi yaitu peralihan dari satu keadaan ke keadaan yang lebih baik. Hijrah, yang berakar dari kata hajara, juga berarti meninggalkan atau menjauhkan diri. 

Masa muda adalah masa emas yang harus dimanfaatkan untuk berbuat baik. Masa dimana energi masih kuat, masa dimana kita memiliki lebih banyak waktu luang, masa dimana kita tidak memiliki banyak komitmen dalam hidup, dan juga masa dimana daya baca dan daya juang kita masih kuat.

pikiran-rakyat.com

Saat ini, fenomena gerakan “Hijrah” banyak diminati kalangan anak muda. Terutama generasi Muslim milenial kelas menengah ke bawah di perkotaan. Tingginya gerakan hijrah di kalangan pemuda disebabkan oleh kondisi spiritualitas masyarakat. Nilai-nilai agama mulai menurun seiring kecepatan yang meningkat, perubahan yang cepat dan masalah sosial yang meningkat. Maka dari itu, kaum muda sangat dianjurkan untuk melakukan kegiatan yang mengarah pada kebajikan, yaitu hijrah. Tentunya, karena belajar di usia dini ini dapat meningkatkan pemahaman tentang agama Islam, juga akan mendapatkan pahala sebagai orang yang berjihad di jalan Allah SWT. 

Kita sebagai umat Islam harus berjuang menuntut ilmu. Namun, mempelajari ilmu agama dapat menambah pengetahuan kita dan meningkatkan keterampilan kita. Selain itu, menuntut ilmu juga merupakan salah satu bentuk ibadah wajib dalam Islam. kata Rosululloh SAW. Itu berarti: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah. 224). Mengingat bahwa menuntut ilmu adalah suatu kewajiban khususnya bagi umat Islam (Suriadi & Mursidin, 2020).

Rajinlah mencari ilmu. Masa remaja adalah masa-masa menuntut ilmu agama untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas. Ketika kita membaca kisah-kisah panutan kita seperti KH Ahmad Dahlan, KH Mas Mansur, KH Buya AR Sutan Mansur, KH Abdul Kahar Muzakir dan lainnya, semoga Allah merahmati mereka, karena beliau-beliau menggunakan masa mudanya untuk menuntut ilmu. Karena ilmu ini merupakan modal dasar sebagai bekal. Oleh karena itu, generasi muda kita harus mencontoh para pendahulu kita dalam semangat menuntut ilmu, sekalipun harus meninggalkan keluarga untuk sementara waktu dan meninggalkan daerah bahkan negara.  

Itulah mengapa belajar di usia muda adalah usia emas. Menuntut ilmu memiliki beberapa keuntungan yaitu dapat menambah ilmu agama, lebih memahami ajaran Islam dan lebih mudah mengamalkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari, juga dapat meningkatkan kualitas dan potensi seseorang. Menuntut ilmu memungkinkan seseorang mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang berguna di berbagai lingkungan, baik di dunia ini maupun di akhirat. Pengetahuan yang didapat juga dapat membantu orang lain menjadi orang yang lebih baik, mendapatkan pemahaman yang lebih utuh dan juga berkontribusi bagi masyarakat. 

Dengan mencari ilmu dan mengamalkannya, seseorang dapat terus memperoleh pahala bahkan setelah meningal dunia. Ilmu bermanfaat yang dibagikan dan diwariskan kepada diri sendiri, keluarga dan orang lain merupakan pahala yang terus bermanfaat bagi orang lain itu yang disebut pahala jariyah. Mampu memberi petunjuk dan membantu orang lain, terutama keluarganya sendiri, untuk memahami ajaran Islam dengan baik. Menyebarkan ilmu dan mengamalkan amalan yang dianjurkan dianjurkan dalam Islam, khususnya kepada remaja masa kini yang sangat mudah mengakses media sosial, sehingga mudah digunakan dalam berdakwah. Kemudian, berbagi pengetahuan dengan orang lain dapat melestarikan ilmu, memastikan bahwa ilmu yang diperoleh tidak terputus dan dapat bermanfaat bagi generasi mendatang. 

Bagi seorang anak muda, hijrah menunjukkan tingkat ketaatan dan pengorbanan yang tinggi kepada Allah. Meninggalkan apa yang mungkin menjadi tempat kelahiran mereka, di mana mereka memiliki ikatan sosial yang kuat, teman dan kenyamanan, menunjukkan keberanian dan keinginan yang besar untuk menempuh jalan yang benar. Ini menunjukkan kepada Allah bahwa mereka rela mengorbankan kenyamanan duniawi demi meraih ridha-Nya. 

Hijrah dapat memberikan kesempatan kepada kaum muda untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dalam hal agama, pendidikan dan pekerjaan. Dengan pindah ke lingkungan yang mendukung praktik keagamaan Islam, mereka dapat mengembangkan ilmu agamanya, bersekolah di lembaga pendidikan Islam yang berkualitas, dan bekerja di lingkungan yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama. Maka dari itu, penting sekali membentuk nilai-nilai karakter melalui metode pembiasaan di lingkungan keluarga, sekolah dan tempat tinggal dengan nilai-nilai kebaikan, maka nilai-nilai karakter anak akan tumbuh dan berkembang secara positif sesuai ajaran pendidikan agama Islam (Dewi, 2020). Ini memberi mereka dasar yang kuat untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan sejati dalam hidup mereka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline