Lihat ke Halaman Asli

"Model United Nations" sebagai Sarana untuk Menyalurkan Minta Debat Mahasiswa UPH

Diperbarui: 17 Mei 2018   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap Universitas pasti memiliki club -- club yang dapat mendukung mereka dalam mengikuti suatu lomba, mencapai suatu prestasi, maupun sebagai ajang untuk menyalurkan bakat mereka kepada orang -- orang. Model United Nations (MUN) adalah adalah salah satu club yang bisa dibentuk di lingkungan kampus.

Di Universitas Pelita Harapan (UPH) seorang mahasiswa Hubungan Internasional (HI) UPH berinisiatif membentuk club MUN sebagai tempat mahasiswa HI mengekpresikan dan mengembangkan potensi mahasiswa dalam hal debat seputar isu-isu sosial politik ditingkat nasional dan internasional.

Dia adalah Calvin Khoe mahasiswa jurusan HI ankatan 2014 yang mendirikan club MUN HI UPH pada tahun 2016. Saat ini Calvin yang bekerja di Foreign Policy Community of Indonesia sebagai Resident Researcher, mengatakan bahwa MUN sangat berguna dan penting bagi anak HI. 

Menurutnya kemampuan diplomasi dan analisis merupakan komponen wajib anak HI. Oleh karenanya MUN dapat menjadi kerangka yang tepat untuk meningkatkan dan mengukur kemampuan anak HI dan bagi mahasiswa umum berguna untuk meningkatkan kepercayaan diri dan skill - skill diplomasi yang berguna dalam kehidupan sehari -- hari.

Club MUN yang didirikannya  tahun 2016, merupakan suatu laboratori bagi mahasiswa jurusan HI UPH, dimana MUN sendiri merupakan suatu konferensi yang memadukan berbagai skills secara bersamaan seperti: Public Speaking Skill, Social Skill. Writing skill dan Critical Thinking skill.

Untuk pembentukan club dan operasional, Calvin menggandeng jurusan memberikan dukungan penuh atas dibentuknya organisasi UPH MUN club, yang dituangkan dalam sebuah agreement yang ditandangani pihak jurusan HI UPH dan pengurus MUN yang dinamakan MUN Charter (piagam UPH MUN). Dengan adanya agreement ini pihak jurusan berkomitmen memberikan seorang pembimbing untuk memberikan arahan bagi para club member.

Pendirian dari club ini tidaklah mudah, dimana dalam mendirikan club ni, Calvin Khoe sendiri memikirkan sistem  agar organisasinya bisa bertahan 5 -- 10 tahun lebih dan tetap relevan, bisa mengintregasi organisasi dengan departemen dan fakultas, mencari dukungan dari para senior, dan mencari individu yang memiliki komitmen.

MUN awalnya hanya berfokus pada pendidikan dan pelatihan serta pendelegasian member untuk konferensi nasional dan internasional, sehingga mereka tidak melihatnya sebagai sebuah kompetisi, akan tetapi ternyata mereka telah mendapatkan berbagai penghargaan dari konferensi nasional dan internasional dimana yang paling bergengsi adalah "back to back best delegation di indonesia MUN 2016 & 2017" di UI dan "Harvad National MUN Awardees 2016 -- 2017" di Harvard University, USA.

Pengalaman Calvin diatas, semestinya bisa menjadi inspirasi bagi kita mahasiswa untuk memikirkan kontribusi apa yang bisa kita berikan untuk kampus kita. Seperti halnya Calvin, kontribusi yang diberikan bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tetapi juga untuk orang lain. Mulai dari melihat kedalam dirimu, gali potensi dan minatmu dan pakai itu untuk dikembangkan dan memberikan kontribusi bukan hanya bagi kita sendiri tetapi juga untuk orang lain




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline