Lihat ke Halaman Asli

diskarahmawati

Mahasiswa/universitas Negeri Malang

"Bhinneka Journey: Mahasiswa UM Berikan Edukasi Kepada Adik-Adik Yayasan Putra Harapan Asrori Untuk Lestarikan Keberagaman"

Diperbarui: 14 Desember 2024   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edukasi Kelompok Mahasiswa UM 24 di Yayasan Putra Harapan Asrori, Kec. Sukun, Kota Malang. (Dok Mahasiswa UM 24)

Penulis : Diska Rahmawati, Sabila Dwi Astika

Kompasiana.com - Sekelompok Mahasiswa Universitas Negeri Malang terlihat sedang mengadakan kunjungan ke Yayasan Putra Harapan Asrori, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Sabtu 7 Desember 2024.

Terdapat 9 anggota dalam kelompok mahasiswa yang berasal dari berbagai program studi, yakni Psikologi, Teknik, dan Pendidikan Seni Rupa. 

Kunjungan kelompok Mahasiswa dalam rangka memberikan edukasi terkait "Bhinneka Journey: Kenali, Bangga, Lestarikan" sebagai salah satu upaya untuk menumbuhkan rasa bangga kepada adik-adik di yayasan terhadap keberagaman yang ada di Indonesia serta pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan. 

Mahasiswa hadir dalam rangka memenuhi tugas akhir mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam rangka menyukseskan kegiatan kami membagi tugas kepada setiap anggota sehingga kegiatan dapat berlangsung sesuai tujuan mahasiswa. Pembagian tugas meliputi mc, pemateri, moderator, dokumentasi kegiatan, hingga pendamping adik-adik panti asuhan.

Aktivitas kelompok mahasiswa UM mendapatkan respon positif yang ditunjukkan dengan antusias adik-adik panti dalam bertanya dan menjawab teka-teki yang diberikan serta sambutan baik dari Ibu Alifia selaku ketua Yayasan Putra Harapan Asrori.

Kak Alfin dan Kak Ilfa, sapaan akrab adik-adik kepada mahasiswa yang menempatkan diri dalam memberikan pemaparan materi serta berdiskusi untuk memastikan aspirasi yang telah diberikan dipahami adik-adik panti asuhan.

Di tengah rangkaian kegiatan tersebut, Kak Ardan salah satu anggota kelompok kami sempat berbincang dengan salah satu adik disana mengenai cita-cita dan pandangannya tentang pendidikan kedepannya.

Kak Ardan bertanya kepada salah satu adik di panti, "Cita-citamu apa, dek?" anak itu menjawab, "Aku mau jadi polisi, Kak." 

Namun, saat berbincang lebih jauh, anak tersebut mengaku ragu untuk melanjutkan kuliah karena takut tidak mampu, baik secara akademik maupun ekonomi. Mendengar hal itu, Kak Ardan menjelaskan bahwa kuliah bukanlah hal yang mustahil. Ia meyakinkan bahwa ada banyak cara, seperti beasiswa dan dukungan lainnya, yang bisa membantu jika ada keinginan dan usaha untuk terus belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline