Lihat ke Halaman Asli

Dani Iskandar

Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Yang Hilang dari Indonesia

Diperbarui: 12 Oktober 2019   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Membandingkan Indonesia kini dan dulu pasti lah banyak perubahan yang berarti yang dapat kita lihat secara nyata. Bahwa pembangunan disana sini dapat kita lihat perkembangannya. Yang jelas tampak nyata ada lah perubahan dari jumlah populasi yang semakin meningkat. 

Jika kita masuk ke gang-gang, lorong-lorong, penuh dengan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal pun, semua lahan beralih fungsi, yang tadinya sawah, ladang, bukit sekarang menjadi perumahan tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin bertambah jumlahnya. 

Berbeda dengan dulu, rumah besar-besar, kita masuk gang-gang sempit hanya penghubung jalan satu dengan lainnya alias jalan pintas, kini masuk ke gang-gang sempit kita akan bertemu dengan anak-anak, rumah-rumah kontrakan sempit, gerobak, becak, sampai ke sudut mana pun penuh manusia. 

Apakah ini sebuah berkah atau masalah? Tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Bahwa sesungguhnya jumlah penduduk yang banyak merupakan Bonus SDM bagi sebuah negara. Kita jadi cepat membangun. Tetapi jika SDM nya berkualitas rendah, ini yang jadi sumber malapetaka bagi semua. 

Pendidikan, perumahan, kesehatan, lapangan pekerjaan, skill, sanitasi yang rendah menjadi beban bagi masyarakat dan negara. Belum lagi masalah moral. 

Masyarakat miskin cenderung tidak mementingkan Adab dan Moral, hidupnya sehari-hari adalah bagaimana bisa bertahan hidup, mendapatkan makan dan uang untuk membayar sewa rumah dan kehidupannya sehari-hari. Apa pun akan dilakukannya demi uang.

Problem Indonesia saat ini

Kecepatan pertumbuhan penduduk di Indonesia tidak diimbangi dengan kecepatan pemerataan pembangunan. Pembangunan yang terjadi selama ini bersifat jawa sentris. Adapun daerah-daerah lain berhadapan dengan korupsi. Pembangunan yang terjadi hanya sebatas lipstik polesan belaka, seremonial peletakan batu pertama dan gunting pita peresmian. 

Setelah itu, gedungnya mangkrak, sekolahnya rubuh, jembatannya ambruk, jalannya berlubang, ya bodo amat, bikin proyek baru dan sebagainya dan seterusnya. Sementara kemiskinan dan kelahiran bertambah detik demi detik.
Kondisi seperti itu menyebabkan beberapa hal hilang dari negeri ini, yaitu:

Berproses vs Instan

Bangsa Indonesia kini sebagian besar masyarakatnya pengen mendapatkan sesuatu secara instan. Antiproses. Diperparah lagi dengan suguhan acara-acara televisi yang menunjukkan gampangnya menjadi tenar, kaya, sukses. Hanya joget-joget berani gila terus dapat uang jutaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline