Seminggu ini riuh banget ya dengan Demo-demo sampai ada yg tewas. Saya sendiri sih gak terlalu baca dan memperhatikan apa yang terjadi karena disibukkan juga dengan urusan sendiri. Tapi ada yang mengusik saya karena berseliweran di wa dan fb saya foto, tulisan, meme tentang Rancangan KUHP (RKUHP) yang aneh-aneh, ada yang memperkosa istri sendiri, ayam masuk pekarangan orang, cewek pulang malam.
Ini apaan sih, ini ngomong apaaa juga haha. Tetapi memang sudah sifat saya "agak" sulit percaya Hoax, saya pun gak terlalu peduli dan gak langsung nyebar-nyebarin ke orang-orang. Yang ada di benak saya itu, "Apa iya sih suami perkosa istri?", "KUHP urus ayam yg masuk pekarangan?" dan apa yg diributkan oleh mahasiswa sampai demo dan ada yang meninggal, sungguh sangat mengenaskan, tetapi saya pikir itu lah akibat dari TIDAK MEMBACA DULU
Pikir Itu Pelita Hati
Sepertinya kita sudah telalu jauh dan lupa akan pepatah lama "PIKIR ITU PELITA HATI", "PIKIR ITU PENDAPATAN SESAL KEMUDIAN TIDAK BERGUNA"
Apa iya sih Anggota DPR itu segoblok itu dalam menyusun RKUHP. Jangan salah lho, anggota DPR itu banyak juga yang pintar dan kelewat pintar, karena persyaratannya dipersulit. Lha kalau yang preman masih saja lolos dan yang Sarjana Aspal, ijazahnya Asli Palsu, seperti Komar jadi anggota dewan, ya itu kesalahan Anda lah sebagai pemilihnya dulu, sehingga ribut-ributnya sekarang. Dan saya itu gak terlalu berani untuk mencampuri bahkan mengomentari yang memang bukan Ranah saya, bukan Pekerjaan saya atau bukan Urusan saya.
Saya selalu percaya bahwa memang sudah ada ahli di bidangnya masing-masing. Sama halnya dengan ustad yang tidak pernah dan tidak mau sholat minta hujan, ya itu urusannya dia, dia yg paham dalil, begitu juga dengan Utang Negara, saya yakin banget dengan Ibu Sri Mulyani sekaliber Direktur Worldbank dan Pak Bambang Mantan Rektor UI untuk mengatasinya. Gak bisa semua perkara itu dibawa ke becandaan, lawak-lawak biasa, bisa kepleset nantinya
Baca Dulu Sebelum Sebar
Jadi untuk urusan RKUHP ini saya sih berharap ini disahkan dengan tinjauan dan perbaikan kembali di beberapa hal persis seperti apa yg disampaikan Pak Presiden. Karena ini adalah produk kita, produk hukum nasional, dibahas oleh pakar-pakar hukum yang mengakomodir seluruh kepentingan bangsa. Adapun KUHP yang sekarang kita pakai adalah produk kolonial yang usangnya sudah kebangetan 101 Tahun. Bayangkan! Dan kalaupun ada yang tidak berkenan, bermasalah, wajar dong, karena tidak semua bisa memuaskan keinginan masyarakat dan waktu terus berjalan seiring pembahasan rancangan ini yang sudah melalui 7 masa kepemimpinan Presiden RI.
Dan Alhamdulillah, Puji Tuhan, saya selalu diberi jalan disaat saya butuh karena memang saya selalu memohon petunjuk. Jadi minta lah kalau kita mentok, kalau kita bingung, kalau kita terpojok. Apa lagi bagi yg Muslim sudah pasti 5 kali sehari sholat belum lagi yang sunnah, angkat tangan Anda berdoalah supaya Anda dihindari dari membaca, menerima berita Hoax, supaya Anda terjaga pikirannya tidak menyalahkan saja, selalu positif.
Dan Alhamdulillah petunjuk itu datang dari seorang penderita kanker yg lulus sarjana Hukum, malu gak tuh, demo gak karuan (emang senengnya merusuh, menjarah, merusak fasilitas sih ya) sama orang sakit yang punya motivasi kuat bisa jadi sarjana, Masya Allah. Dan dari pencerahan tentang RUU KUHP yang lagi viral dari seorang Cancer Survivor itu lewat akun instagramnya @nadyavalerie.
Seorang penderita kanker yang merupakan lulusan terbaik fakultas hukum S1, S2 Universitas Airlangga. Dari pembahasannya tentang RUU KUHP, saya pun sadar kalau ternyata banyak HOAX yang sangat memprovokasi masyarakat berkaitan dengan RUU ini. Contohnya: Suami perkosa istri, ayam yang masuk halaman, wanita tidak bisa keluar diatas jam 10, dan masih banyak lagi. Saya tidak akan bagikan pembahasan dan link nya disini, silahkan Anda meluncur ke instagram beliau. Dan banyak hikmah yang bisa diambil dari "Membaca Dulu yang Lengkap" baru dishare, dibagiin ke orang-orang tanpa perlu timbul pertikaian, kerusuhan. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H