Lihat ke Halaman Asli

Jangan Tuding Frekuensi Radio

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

JANGAN TUDING FREKUENSI RADIO MEMBUAT PESAWAT TERBANG JATUH

Frekuensi radio yang bekerja dari3 – 30 kHz ( kilo Hertz) sampai 600 tHz (tera Hertz). Gelombang radio ini digunakan untuk keperluan alat navigasi, komunikasi dan siaran radio, TV radio amatir. Pancaran dan frekuensi sudahdiatur secara nasional dan internasional (olehITU). Semua peralatan seperti komputer, radio, tv, hp menggunakan pancaran gelombang elektromagentik dengan frekuensi tertentu untuk mengoperasikan rangkaian elektronik peralatan tersebut.

Di salah satu stasiun TV ada pilot bilang kekacauan fekuensi radio menyebabkan terbang di Indonesia seperti neraka. Ini tentu pernyataan berlebihan, pertama jangan kaitkan pancaran radio dengan neraka dan kedua kalau ada segelintir orang bisa utak-atik transceiver (pemancar dan penerima) kemudian masuk ke radio komunikasi penerbangan. Itu sebagian orang-orang tidak bertanggung jawab, seharusnya polisi atau departemen terkait deteksi lokasi pemacar gelap dan tangkap.

Frekuensi radio sudah kebutuhan manusia, semua peralatan seperti handphone, TV, radio juga remote control menggunakan frekuensi cahaya. Jika ada pesawat jatuh, salah satu yang di tuding frekuensi radio penerbangan. Ada pertanyaan apa handphone mengganggu frekuensi penerbangan ?, jawaban bisa terjadi interference terutama di audio.Tetapi pada dasarnya tidak terlalu fatal, seharusnya dengan kesadaran penuh matikan handphone saat masuk pesawat untuk keselamatan diri kita. Pada kenyataan kita tidak tahu pasti berapa banyak orang yang mematikan handphone diatas pesawat. Lebih berbahaya adalah penguna radio amatir liar yang sudah ada sejak transceiver bisa dengan mudah dibeli di pasar. Mereka bisa modifikasi sederhana untuk dapat masuk ke frekuensi penerbangan atau maritim. Perkerjaan orang tak bertanggung jawab menimpa (jammer) frekuensi resmi penerbangan, sangat membahayakan.

Perangkat telekomunikasi yang interference bisa mengganggu bisa disengaja dengan jamming oleh radio amatir liar, bukan anggota resmi radio amatir juga bukan anggota Citizen Band (CB). Bisa juga dari pemancar-pemancar lain yan tidak menggunakan saringan radio frekurensi (RF filter) dengan benar. Biasa pemancar dibuat sendiri atau sengaja memasang daya pancar lebih besar tanpa rf filter. Gelombang mikro juga bisa interference, diantaranya pancaran pemancar induk handphone biasa disebut Radio Base Station (RBS). Biasa terjadi interference jika berada dekat dengan pemancar, juga bisa lipatan frekuensi ke bawah atau keatas dari pembangkit frekuensi dasar.Sering kasus ini disebut bocor, tapi yang terjadi karena memang ingin jamming atau interference. Itu sebab perlatan komunikasi harus diatur menurut frekuensi masing-masing, tentu harus diatur penggunakan radio komunikasi, termasuk pancaran-pancaran transceiver untuk handphone. Harus ada team khusus yang mendeteksi interference macam-macam pancaran frekeunsi radio dan mengukur besaran interference, juga mendeteksi pemancar gelap.Jangan keluarkan ijin menara pemancar yang dekat lapangan terbang, atau dekat radio beacon atau peralatan navigasi lainnya. Amankan frekuensi navigasi komunikasi penerbangan dan maritime.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline