Lihat ke Halaman Asli

Jangan Remehkan Sembelit!

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maaf nih pagi pagi membahas soal  " Pembuangan limbah " manusia . Hehe.. Begini..Jika anda dapat dengan mudah dan secara teratur buang air besar setiap hari, maka itu adalah anugerah dari Tuhan yang wajib disyukuri. Mengapa begitu?  Saya punya kisah yang baru saja saya alami semalam.
Ini ceritanya...

Acara kumpul-kumpul dengan para sahabat selepas jam kantor terasa seru semalam itu.  Kami ngobrol  ngalor ngidul mulai dari soal Politik, Ekonomi, Budaya, Trend dan hal similikiti lainnya. Hahahaaa.. kalau dipikir pikir  kok kami jadi  seperti kumpulan para pengamat  di televisi ya, ngomong ngalor ngidul tak ada ujungnya. Hehe... itu sekedar ajang menumpahkan keletihan setelah seharian berkutet dengan urusan pekerjaan.

Nah, tanpa terasa malam menjelang. kami harus segera pulang. Kebetulan teman saya sudah ditunggu sopirnya yang setia di tempat parkir. Saya pun ingin nebeng. Hehe... Begitu masuk ke mobil, Sang sopir memulai percakapan dengan saya  : " Bu, perut saya sakit , menjalar sampai ke dada sebelah kanan. Ini saya mau tarik nafas dulu ya bu, belum bisa nyetir..."  keluhnya dengan memelas.  Lima menit kemudian, Laki laki paruh baya itu mencoba mengemudikan mobil. Posisi duduknya yang dibelakang setir terlihat merunduk. Nyata benar bahwa dia sedang menahan sakit namun memaksakan diri untuk tetap menjalankan tugasnya. Mungkin dia sungkan kepada Nyonya-nya. Hehe.. Saya dan Teman saya mulai tegang karena kuatir terjadi sesuatu yang membahayakan perjalanan kami. Beberapa meter mengemudi, posisi duduk sopir setia ini tambah merunduk. Sebagai sesama pengemudi (hehe.. maksudnya saya juga sehari hari nyetir gitu..), saya merasa  ada yang salah dengan situasi ini. Jadi secara spontan saya minta sopir untuk menghentikan mobilnya. Dia pasrah.. menyerah ... dan akhirnya turun dari mobil, sambil berjalan merunduk dia menepi di sisi mobil.

Dengan setengah memaksa ,Saya dan teman saya (nyonya-nya) menyarankan agar kita  ke Rumah Sakit terdekat untuk memeriksakan kondisi sopir. Saran kami langsung ditolak. naum karena dia merasakan sakit yang luar biasa, akhirnya dia manut mau ke rumah sakit dan saya ambil alih kemudi deh.. hehe... lumayan juga lho dapat pengalaman nyetir mobil mahal.

Setiba di Unit Gawat Darurat RS terdekat, sopir itu langsung berbaring dan diperiksa oleh dokter jaga. Setelah pemeriksaan fisik, dokter menyarankan agar dilakukan foto rontgen melihat kondisi didalam perut karena menurut dokter kerja ususnya kurang baik.  Dokter menanyakan tentang kebiasaan buang air besar sang sopir dan dijawab : " saya teratur kok ,dok " ujar sopir dengan wajah cemas. Namun dokter mengatakan kondisi sakitnya ini disebabkan oleh kebiasaan buang air besar yang tidak teratur alias sembelit.

Akhirnya Sang Nyonya bersabda : " Oke dok, silahkan di rontgen saja. Saya juga ingin tahu kondisi sopir saya yang sebenarnya"  Kata Nyonya dengan penuh wibawa (hehe lebay ..) Setelah menjalani pemeriksaan foto rontgen akhirnya dokter memberikan penjelasan bahwa kondisi perut sopir ini kembung, banyak calon feces (materi buang air besar) yang mengeras bertumpuk tumpuk sehingga membuat kerja usus tidak maksimal dan menimbulkan rasa sakit semacam ketegangan perut.  Wah... ternyata gara-gara buang air besar yang tidak teratur mengakibatkan ketegangan perut. Hal yang mungkin dianggap sepele oleh kebanyakan orang ternyata harus dibayar mahal dengan memeriksakan diri sampai detail di rumah sakit.

Sang sopir bengong lalu berkata : " memang betul, saya jarang makan sayur dan buah. Seringnya makan gorengan dan kurang minum. Makananpun sering yang bersantan, terus kebanyakan duduk  ya namanya saja sopir..." begitu tuturnya dengan suara lemah. Saya jadi ingat beberapa tahun lalu seorang kerabat  terkena kanker usus akibat dari sulit buang air besar dalam jangka waktu yang lama.

Nah... pengalaman semalam sangat membekas bagi saya. Ternyata kebiasaan buang air besar secara teratur itu sangat penting untuk diperhatikan. Untuk dapat teratur kita harus mengkonsumsi makanan berserat yang terdapat dalam sayuran dan buah ditambah minum air putih yang banyak. Kebiasaan sopir teman saya itu membawanya ke rumah sakit dan menguras kantong majikannya... Hehe... hal yang sering dianggap sepele ternyata bisa membahayakan dan merugikan diri sendiri (dan orang lain...khusus untuk kasus teman saya ini hehe)

Mari kita perbanyak makan sayur dan buah!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline