Lihat ke Halaman Asli

Sebelum Mengelam

Diperbarui: 18 April 2016   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di beranda, saat rindu mengulum cemas
memahat dalam jiwa dengan ganas
menelusup dalam mata lalu berkemas
diantara lipatan kerinduan yang membias

Bukankah ini indah
ketika semua menari-nari dengan resah
sementara rindu yang terdiam mendesah
memunguti puing-puing tubuh

Ada yang memudar
menyusuri sepinya jalur
dengan langkah kaki terusir
lelaki senja dengan rindu yang memar

Md.18042016

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline