Di beranda, saat rindu mengulum cemas
memahat dalam jiwa dengan ganas
menelusup dalam mata lalu berkemas
diantara lipatan kerinduan yang membias
Bukankah ini indah
ketika semua menari-nari dengan resah
sementara rindu yang terdiam mendesah
memunguti puing-puing tubuh
Ada yang memudar
menyusuri sepinya jalur
dengan langkah kaki terusir
lelaki senja dengan rindu yang memar
Md.18042016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI