Lihat ke Halaman Asli

Dianne Deivie Dirk

Hanya ingin berbagi sebelum 'PULANG"

Jangan Sampai Monyet Hitam Endemic Sulawesi Utara Jadi Tinggal Cerita!

Diperbarui: 28 Februari 2019   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamatkan Hutan Tangkoko!! Walaupun hanya lewat, pagi tadi sempat hujan turun di sini, Minahasa Utara dan Bitung, terbayang kawasan-kawasan yang terbakar, Gunung KLabat, Kawasan Taman Wisata Alam Hutan Tangkoko, Dua Sudara Bitung, Kawasan-kawasan Perkebunan di seputaran SULUT.

Terbayang wajah-wajah memelas dan takut monyet-monyet hitam, Yaki pantat merah (Macaca Nigra), Tarsier Spectrum (Tarsius/Tembung) monyet terkecil didunia, Burung Rangkong (Burung Taong), Burung Anoa, Ular hijau, Rusa, Babi Rusa (babi utang) dan rekan-rekan mereka disana, bagaimana keadaan mereka saat ini?? Makan apa mereka, dimana mereka tidur?? Akankah mereka hanya tinggal cerita pengantar tidur??

Taman Wisata Alam Tangkoko terbakar

[/caption]

Menurut info online reporter 2543 ha Kawasan Hutan Taman Wisata Alam Tangkoko dan Dua Sudara terbakar hangus, walaupun tim relawan yang tak kenal lelah berupaya dan sekian bantuan dari Pemda namun api belum sepenuhnya padam, api masih berpesta disana.

Sepanjang umurku belum pernah kemarau separah ini, gersang dimana-mana, kebakaran dispot-spot sepanjang jalan dari Mianahasa Utara sampai ke Kota Bitung terjadi beberapa bulan ini.

Walaupun kabarnya logistik terbatas banyak relawan Bitung terus memberikan tenaganya, seperti diungkapkan oleh seorang Relawan dari KPA Kansuwonus Bitung, Gerry Gundong yang seoarang Mahasiswa Universitas Negri Manado di Tondano Minahasa SULUT.

Semoga banyak relawan bisa membantu untuk pemadaman api di Tangkoko, walaupun bukan beruapa tenaga tapi sumbangan materi (makanan, masker, alat bantu, transportasi dll) lewat pos-pos yang dibuat untuk itu. SELAMATKAN HUTAN KITA, SELAMATKAN PARU-PARU BUMI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline