Lihat ke Halaman Asli

Dirga N

Traveller, Bali, Indonesia

Sejarah Perang Tulamben dan Perjalanan Pasek Padang Subadra di Banjar Adat Merita

Diperbarui: 26 Agustus 2021   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Replika Perahu 

Om Awighnam Astu Namo Ciwa-Buddhayah

Ang Ang Geng Gnijaya'ca

Ang Gnijaya Vijaya Jagat'ta

Um Manik Jatis'ca

Sumeru's Ca Ghanesya

De Kuturan Bharadah

Ya Namo Namah Swaha

Hamba mohon maaf dan pengampunan yang sebesar-besarnya kehadapan paduka Bhatara yang sudah bergelar Ongkara Mretha Hradaya Nama Swaha, yang sudah menjadi Div, yang hamba sangat sucikan dan muliakan yang sudah berada di Sunia Loka. 

Perkenankanlah hamba mengungkap nama dan mengisahkan asal-usul Bhatara yang sudah tidak tampak lagi. 

Atas asung wara nugraha dan sinar suci serta bimbingan paduka Bhatara , mudah-mudahan berhasil mengungkap dan menyusun kisah dan asal-usul paduka Bhatara sampai keturunannya. 

Sesungguhnya bukan karena hamba berani kepada paduka Bhatara tetapi tujuan kami tiada lain ialah untuk mengingatkan dan menyadarkan Preti Sentana paduka Bhatara supaya mengetahui pawongan dan kawitannya agar kami tiada terhalang serta senantiasa berada dalam keselamatan, kebahagiaan lahir bathin dan sida sampurna asah asih asuh. 

Begitu pula agar hamba terhindar dari kesalahan, kutukan, dan hukuman termasuk agar terhindar dari kesengsaraan dan malapetaka sehingga berhasil mencapai cita-cita atas rahmat dan karunia dari paduka Bhatara yang sangat hamba muliakan dan kami sucikan. 

Dalam hal ini hamba memohon hamba memohon agar paduka Bhatara memperkenankan hamba mengungkap dan menguraikan asal-usul paduka Bhatara sampai ke Preti Sentana, baik yang terjadi pada masa lampau, masa sekarang serta masa yang akan datang. 

Demikian pula hal-hal yang bersifat gaib, yang serba baik dan utama, moga-noga hamba memperoleh wara nugraha dan sinar suci dari paduka Bhatara, panjang umur bagi hamba dan sanak keluarga sampai pada keturunannya dimasa mendatang, supaya hamba selalu bersatu, gilik sepanggul, salungsung sabhayantaka sarpa naya bersama seluruh sanak keluarga Preti Sentana paduka Bhatara. Semoga kesejahteraan, kebahagiaan dan kedamaian selalu menyertai kami di dunia fana ini.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Berdasarkan tradisi turun temurun yang kami warisi di Banjar adat Merita saat ada Upacara Piodalan baik Ngusaba Dangsil maupun Ngusaba Ayu ada rangkaian kisah Perang Tulamben yang berupa simbol-simbol yang secara detail menceritakan kisah Perang Tulamben. 

Simbol-simbol apa saja yang bisa menjadikan rentetan Upacara piodalan Ngusaba Dangsil maupun Ngusaba Ayu menjadi kisah Perang Tulamben, penulis akan kupas pada artikel lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline