Pertama-tama, hal yang mesti kita ingat kembali bahwa dampak pandemi Covid-19 tidak hanya berimbas kepada anda saja, jadi jangan anggap situasi ini masalah pribadi.
Apa yang terjadi sekarang ini adalah masalah global dengan efek yang luas. Ini masalah kita bersama, karena itu jangan jadikan situasi yang kita hadapi saat ini sebagai ajang untuk berkeluh kesah atau bermalas-malasan.
Terkait judul di atas tentang produktivitas, mungkin kita sering salah mengartikannya. Ada yang melulu beranggapan bahwa apa yang produktif harus menghasilkan uang. Padahal sebenarnya tidak.
Jika kita merunut pada KBBI, arti produktif ialah 1. bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar),2. Mendatangkan (memberi hasil, manfaat, dan sebagainya); menguntungkan, 3. mampu menghasilkan terus dan dipakai secara teratur untuk membentuk unsur-unsur baru. Jelas bukan, tidak ada kata yang menegaskan uang di sana.
Di tulisan ini saya akan berbagi hal produktif untuk melawan rasa galau, jenuh dan waswas yang kerap kali dirasakan kita ketika menjalani social distancing atau jaga jarak sosial yang ditetapkan oleh pemerintah.
1. Silaturahmi Digital
Disaat situasi seperti ini, mungkin waktu luang yang kita punya cukup banyak. Ini saat yang terbaik bagi kita menelfon, chat, atau video call orang-orang yang sudah lama kita tidak tahu kabarnya.
Mereka bisa mantan bos kita, teman, saudara jauh, atau orang tua kita. Mungkin melalui silaturahmi ini hubungan yang renggang kembali erat atau bisa juga dari silaturahmi tersebut kita mendapatkan proyek dan pekerjaan baru.
2. Kursus Daring
Remote learning atau pembelajaran jarak jauh belakangan ini mulai tren di Jakarta dan di beberapa wilayah di Indonesia. Jika kalian lihat di Instagram kalian bisa lihat Ivan Lanin menyelenggarakan kelas daring bertopik Bahasa Media Sosial, di Facebook kalian bisa lihat AS Laksana mengadakan kelas penulisan 'Menggambar dengan Kalimat', bahkan lembaga kursus bahasa Inggris seperti EF English First pun kini juga membuat kurikulum belajar daring bagi para siswa-siswanya. Jadi saat ini sebenarnya tidak ada alasan untuk kita bermalas-malasan.
3. Menulis