Lihat ke Halaman Asli

Dipa wijaya

Suka membaca tapi tak pernah bisa membaca isi hatimu

Beda Orang Jepang dan Indonesia pada Awal Bencana

Diperbarui: 8 April 2020   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Virus Corona yang sampai saat ini masih menjadi topik yang hangat untuk diperbincangkan di berbagai media. Baik media arus utama maupun media sosial. Awal Maret kemarin presiden Jokowi mengumumkan kasus pertama pasien positif virus Corona.

Hal ini menyebabkan kepanikan di kalangan masyarakat. Seperti adanya fenomena panic buying sampai perilaku menimbun masker. Rakyat Indonesia yang seperti ini lupa akan jati diri dari bangsa Indonesia. Gotong royong. Sebuah nilai yang paling dijunjung tinggi dari sejak dahulu.

Beda halnya dengan orang Jepang saat bencana Tsunami pada Maret tahun 2011 lalu yang menghantam sebagian wilayah. Mengutip dari buku Ganbatte! meneladani karakter tangguh bangsa Jepang, reaktor nuklir di Fukushima bahkan mengalami kerusakan paling parah. Masyarakat Jepang bisa dengan sabar menunggu kepastian sampai pemerintah bisa turun tangan untuk membantu rakyatnya yang dalam kesulitan.

Saya rasa, kita harus lebih menyadarkan kembali pada nilai gotong royong yang menjadikan bangsa Indonesia berbeda dari yang lainnya. Jangan hanya memikirkan nasib diri dan keluarga sendiri. Sehingga, dalam bencana apapun yang datang kita bisa tenang dan berharap pertolongan segera tiba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline