Lihat ke Halaman Asli

Dipa wijaya

Suka membaca tapi tak pernah bisa membaca isi hatimu

Gara-gara Corona, Pedagang Bakso Ini Sepi Pembeli

Diperbarui: 7 April 2020   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Virus Corona yang telah terdeteksi semenjak bulan Desember 2019 kemarin telah sampai ke Indonesia. Awalnya pemerintah cuek terhadap kasus ini. Namun tibalah pengumuman kasus pertama pasien dengan kasus positif virus Corona dilakukan awal maret kemarin. Banyak masyarakat yang terkejut atas berita tersebut.

Setiap hari kasus dengan pasien positif virus Corona terus meningkat. Ini juga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Pemerintah pusat juga masing-masing pemerintah daerah merespon masalah ini dengan mengeluarkan kebijakan sekolah dan bekerja di rumah. Tempat ibadah pun tidak menerima jamaahnya.

Manfaat dari empat belas hari bekerja, belajar, dan beribadah di rumah ini ada alasannya tersendiri. Virus Corona diketahui terdeteksi setelah melewati fase selama empat belas hari sejak masuk ke dalam tubuh. Gejala-gejala seperti sesak nafas, demam, dan sakit tenggorokan akan dialami oleh orang yang menderita. Ada juga yang tanpa gejala.

Kebijakan ini disambut baik oleh masyarakat dengan tagar #dirumahaja yang bertebaran di sosial media. Para selebritis sosmed membuat konten edukasi Covid-19. Kebijakan yang berlangsung selama empat belas hari sekolah dan kerja di rumah juga menimbulkan dampak tersendiri.

Salah satunya datang dari bidang perekonomian. Sabar, penjual bakso yang berjualan di Tanah Tinggi Meteorologi biasa dari pagi hari sampai siang ini merasakannya sendiri dampak dari kebijakan dan gerakan #dirumahaja.

"Ya.. agak sepi dari biasanya sih. Mungkin karena Corona atau karena tanggal tua" jawabnya Dengan sedikit bercanda

Seperti diketahui, selama bekerja, belajar, dan beribadah di rumah menahan masyarakat untuk melakukan jual beli seperti biasanya guna mengurangi kemungkinan terkena dan menularkan virus Corona karena adanya kontak dan keramaian. Karena virus ini menyebar lewat air liur atau sejenis yang berasal dari seseorang baik dengan gejala maupun tanpa.

Dampak awal dari pengumuman kasus positif virus Corona menyebabkan adanya panic buying terhadap beberapa komoditas yang penting. Mulai dari bahan-bahan pokok makanan sampai peralatan medis yang seharusnya tidak dikuasai oleh masyarakat umum seperti alcohol swab dan baju hazmat. Kenaikan harga yang meroket tinggi pun terjadi sebagai akibatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline